Suara.com - Pemanasan global bukan cuma soal bumi yang makin panas atau es di kutub yang mencair. Ternyata, pemanasan global juga diam-diam berdampak besar pada kesehatan perempuan.
Penelitian terbaru menemukan bahwa suhu udara yang makin tinggi bisa meningkatkan risiko kanker payudara, ovarium, rahim, dan leher rahim.
Penelitian ini dilakukan di 17 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara—wilayah yang diprediksi akan mengalami kenaikan suhu hingga 4 derajat Celsius pada tahun 2050. Hasilnya, para ilmuwan menemukan bahwa setiap kenaikan suhu sebesar 1 derajat Celsius berhubungan dengan peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat empat jenis kanker tersebut.
Risiko Kanker Naik Seiring Suhu
Menurut Dr. Wafa Abuelkheir Mataria dari American University in Cairo, yang memimpin penelitian ini, meskipun peningkatan kasus per derajat tidak terlalu besar, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat bisa sangat signifikan.
“As suhu naik, angka kematian akibat kanker pada perempuan juga meningkat—terutama untuk kanker ovarium dan payudara,” katanya, seperti dikutip dari jurnal Frontiers in Public Health, Sabtu (31/5/2025).
Penelitian ini menunjukkan bahwa kanker ovarium mengalami peningkatan tertinggi dalam jumlah kasus dan kematian per 100.000 orang untuk setiap kenaikan suhu, disusul oleh kanker rahim, payudara, dan leher rahim.
Lingkungan yang Tidak Ramah Kesehatan
Perubahan iklim bukan cuma soal cuaca ekstrem, tapi juga soal lingkungan yang makin tidak sehat. Suhu tinggi bisa memperparah kualitas udara, mengganggu keamanan pangan dan air, serta menambah tekanan pada sistem layanan kesehatan.
Baca Juga: PLN Indonesia Power Bidik 5,2 GW Energi Panas Bumi
Untuk penyakit seperti kanker, ini berarti lebih banyak paparan terhadap zat-zat karsinogenik, sementara akses diagnosis dan pengobatan jadi lebih sulit.
Tim peneliti menelusuri data dari negara-negara seperti Aljazair, Bahrain, Mesir, Iran, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Oman, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Palestina. Mereka membandingkan data kasus dan kematian akibat empat jenis kanker dengan perubahan suhu antara tahun 1998 hingga 2019.
Menurut Dr. Sungsoo Chun, salah satu peneliti, perempuan memiliki kerentanan fisiologis terhadap risiko kesehatan terkait iklim—terutama saat hamil. Hal ini semakin diperparah oleh kesenjangan sosial dan akses terhadap layanan kesehatan, yang membuat perempuan dari kelompok marjinal lebih rentan terhadap paparan lingkungan berbahaya dan sulit mendapatkan deteksi dini atau perawatan.
Tidak Merata di Semua Negara
Menariknya, peningkatan kasus kanker secara signifikan hanya ditemukan di enam negara: Qatar, Bahrain, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Suriah. Misalnya, di Qatar, jumlah kasus kanker payudara naik sebanyak 560 kasus per 100.000 orang untuk setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius, sementara di Bahrain hanya naik 330 kasus.
Hal ini menunjukkan bahwa suhu tinggi memang berperan, tapi bukan satu-satunya faktor. Kualitas udara, tingkat polusi, sistem kesehatan, hingga gaya hidup masyarakat juga bisa menjadi pemicu atau penahan risiko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan