Suara.com - Selama ini domino dikenal sebagai permainan yang akrab di kehidupan sehari-hari—sering terlihat dimainkan di pos ronda, warung kopi, atau teras rumah. Tapi siapa sangka, permainan ini ternyata punya manfaat besar untuk kesehatan mental, khususnya sebagai latihan otak.
Domino termasuk ke dalam kategori permainan strategi yang mengandalkan logika, konsentrasi, dan pengambilan keputusan cepat.
Setiap langkah yang diambil harus dipikirkan matang, dengan memperhitungkan kartu lawan dan kemungkinan alur permainan selanjutnya.
Aktivitas semacam ini bisa memperkuat fungsi kognitif, meningkatkan daya ingat, serta melatih kesabaran dan kemampuan mengatur emosi.
Tak jauh berbeda dengan catur atau bridge, domino juga memerlukan kesadaran sosial dalam bermain. Seorang pemain tidak hanya berfokus pada kartu sendiri, tapi juga membaca pola dan perilaku lawan.
Ini membuat permainan domino sangat ideal sebagai olahraga pikiran, yang bisa dimainkan oleh berbagai kalangan usia untuk menjaga ketajaman otak sekaligus mempererat interaksi sosial.
Popularitas domino sebagai olahraga otak pun kian terlihat dalam Open Tournament Domino Menpora Cup 2025 di Luwu, Sulawesi Selatan. Turnamen ini berhasil menarik lebih dari 3.000 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.
Menurut Ketua PORDI (Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia), Dr. H. Andi Jamaro Dulung, M.Si, turnamen ini swalnya menargetkan 1.500 peserta, tetapi jumlah pendaftar ternyata mencapai lebih dari 3.000 orang, menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat.
Turnamen yang diselenggarakan oleh PORDI bekerja sama dengan Higgs Games Island (HGI) dan pemerintah daerah ini menggunakan sistem kompetisi profesional yang telah dikembangkan secara digital untuk menjamin keadilan dan transparansi pertandingan.
Baca Juga: Lebih dari Sekadar Tradisi, Permainan Domino Tetap Relevan di Tengah Modernisasi
Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, mengapresiasi turnamen ini. Ia mengapresiasi PORDI yang telah bekerja keras memajukan olahraga domino dan berkomitmen untuk menghilangkan segala bentuk praktik perjudian dalam turnamen domino.
Suasana turnamen pun jauh dari kesan kaku. Ribuan penonton memadati arena, dikelilingi deretan jajanan kaki lima dan produk lokal yang meriah. Di sinilah domino benar-benar menjadi bagian dari gaya hidup yang menggabungkan antara olahraga otak, hiburan, dan kekuatan komunitas.
Dan lebih jauh lagi, turnamen ini membuka jalan bagi domino untuk berkembang menjadi olahraga otak berskala internasional.
“Ke depan, kami akan menyelenggarakan lebih banyak kompetisi di tingkat daerah, nasional, hingga internasional, menjadikan domino Indonesia sebagai olahraga otak yang menggabungkan unsur budaya dan teknologi. Kami yakin, akan muncul para atlet domino profesional dari berbagai daerah yang siap berkiprah di panggung dunia. Mungkin suatu hari nanti, Indonesia akan memiliki tim resmi yang mewakili negara dalam ajang domino internasional,” kata Finn, Kepala Proyek dari HGI.
Kini, bermain domino bukan hanya soal menang atau kalah. Lebih dari itu, permainan ini bisa jadi salah satu cara menyenangkan untuk menjaga kesehatan otak, membangun hubungan sosial, dan memupuk rasa percaya diri. Sebuah bentuk olahraga pikiran yang layak mendapat tempat lebih luas di tengah masyarakat modern.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah