Suara.com - Kesibukan kota besar membuat orang tua di perkotaan kian bergantung pada layanan penitipan anak. Di Jakarta dan sekitarnya, jumlah pasangan muda yang sama-sama bekerja terus meningkat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan, lebih dari 52 persen keluarga muda di Jakarta memiliki kedua orang tua bekerja. Kondisi ini membuat daycare bukan lagi pilihan tambahan, melainkan kebutuhan pokok.
Namun, masalahnya tidak semua layanan penitipan memenuhi standar yang memadai. Laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2024 mengungkap masih banyak daycare yang beroperasi tanpa izin resmi. Ketiadaan legalitas ini berdampak pada standar keamanan, kualitas pengasuh, dan metode pembelajaran yang diterapkan.
Di tengah tantangan ini, muncul tren baru daycare urban yang menawarkan lebih dari sekadar jasa pengasuhan. Mereka mengedepankan pendekatan holistik, fasilitas yang mendukung tumbuh kembang anak, dan transparansi layanan kepada orang tua.
Tiga Hal yang Kini Dicari Orang Tua dalam Memilih Daycare:
Pendekatan pendidikan yang menyeluruh
Daycare modern tidak hanya mengasuh, tetapi juga menjadi ruang belajar awal yang menggabungkan stimulasi motorik, kognitif, sosial, dan emosional anak.
Lingkungan aman dan ramah anak
Standar keamanan fisik, tenaga pengasuh terlatih, serta pengawasan yang bisa diakses orang tua menjadi prioritas utama.
Baca Juga: KPAI Ungkap Fakta Mengerikan: Jual Beli Anak Marak, untuk Diadopsi atau Organ Tubuh Dijual?
Transparansi dan komunikasi terbuka
Orang tua ingin mengetahui perkembangan anak setiap hari melalui laporan aktivitas, dokumentasi, atau bahkan akses CCTV berkala.
Di beberapa kawasan Jakarta Selatan, konsep ini sudah diterapkan oleh sejumlah daycare. Ciao Bimbi dikenal dengan fokus pada seni dan budaya, termasuk pertunjukan bakat tahunan yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan kreatif.
"Kita percaya pembelajaran akan lebih menarik jika belajar sambil bermain. Dengan storytelling, anak-anak belajar mendengar, berimajinasi, dan banyak lagi," ujar Poppie Ardjani, pendiri Ciao Bimbi.
Sementara itu, Play Sanctuary menggabungkan metode Reggio Emilia dan Early Years Learning Framework (EYLF) dari Australia dalam kurikulumnya. Pendekatan ini menghargai rasa ingin tahu alami anak dan mengajarkan keterampilan melalui eksplorasi serta aktivitas proyek.
"Jadi, semua yang mereka dapatkan tetap relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, dan tidak membatasi kreativitas serta rasa ingin tahu anak dalam mengupas topik eksplorasi itu," kata Icha Hapsari, co-founder dan kepala sekolah Play Sanctuary.
Berita Terkait
-
KPAI Desak Komdigi Blokir Roblox, Minta Investigasi Menyeluruh Efek Game Online
-
Guru Tak Peduli Meski Korban Lapor, Siswa SD Bangka Selatan Tewas Dibully
-
KPAI Soroti Kasus Perundungan di Blitar, Sebut Pola Kekerasan Siswa Sudah Terpetakan
-
KPAI Bongkar 1.406 Kasus Keracunan Akibat MBG: Tanda Buruknya Tata Kelola
-
Ungkap Bahaya Anak Kian Terjebak Dunia Digital, KPAI: Kungkungan Gadget Harus Dilawan!
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda