- GE HealthCare dan IKATEMI melatih tenaga biomedis mengelola teknologi pencitraan medis untuk mendukung penanganan kanker.
- RS Kemenkes Surabaya siap menjadi pusat pendidikan dan inovasi kesehatan.
- Program ini memperkuat kemandirian dan ketahanan sistem kesehatan nasional lewat peningkatan kompetensi lokal.
Suara.com - Di tengah meningkatnya angka kasus kanker di Indonesia, kemampuan tenaga biomedis dalam mengelola teknologi pencitraan medis menjadi faktor krusial dalam mendukung diagnosis dan perawatan yang akurat.
Menyadari hal itu, GE HealthCare bersama Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI) melanjutkan kolaborasi strategis mereka melalui Workshop Eksklusif di RS Kemenkes Surabaya, sebagai tindak lanjut dari Training of Trainers (ToT) PET dan SPECT CT yang dimulai sejak Desember 2024.
Program ini bertujuan memperkuat kompetensi tenaga biomedis agar mampu mengoperasikan, merawat, dan mengoptimalkan teknologi pencitraan modern seperti CT, MRI, PET, dan SPECT — yang menjadi tulang punggung deteksi dan terapi kanker di era Precision Care.
Membangun Pusat Pendidikan dan Inovasi Kesehatan
Plh Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, Dr. Martha Muliana Lumogom Siahaan, SH, MARS, M.Kes, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari transformasi layanan kesehatan nasional.
“RS Kemenkes Surabaya merasa terhormat dapat bekerja sama dengan GE HealthCare dan IKATEMI dalam meningkatkan edukasi dan inovasi di bidang perawatan kanker. Sebagai rumah sakit vertikal terbesar di Jawa Timur, kami berkomitmen menjadi center of excellence yang mengintegrasikan layanan klinis, pendidikan, dan penelitian,” ujarnya.
Dr. Martha juga menambahkan bahwa kemitraan lintas sektor seperti ini memperkuat peran rumah sakit sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi pada pasien.
“Kegiatan ini memperlihatkan bagaimana kolaborasi publik dan swasta dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kompetensi tenaga medis dan teknis,” tambahnya.
Penguatan Kapasitas Tenaga Biomedis di Seluruh Indonesia
Baca Juga: BPJS Kesehatan Akan Hapus Tunggakan Iuran Rp7,6 T, Mayoritas dari Peserta Miskin dan Sektor Informal
Sementara itu, Ketua Umum DPP IKATEMI, Agus Komarudin, ST, MT, menyoroti pentingnya sinergi ini dalam menciptakan tenaga biomedis yang andal dan merata kompetensinya di seluruh daerah.
“Kemitraan ini memperkuat pendidikan dan kapasitas teknis tenaga biomedis agar mampu mengoptimalkan serta merawat teknologi pencitraan secara mandiri. Hal ini tidak hanya menjamin akurasi diagnostik, tetapi juga mendorong keseragaman kompetensi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, tenaga biomedis merupakan garda belakang yang tak kalah penting dalam ekosistem kesehatan, memastikan setiap alat diagnostik bekerja optimal untuk mendukung keputusan klinis dokter dan keselamatan pasien.
Transfer Pengetahuan untuk Ketahanan Sistem Kesehatan
Dari sisi industri, CEO GE HealthCare Indonesia, Kriswanto Trimoeljo (Dadi), menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan teknis, melainkan investasi jangka panjang dalam ketahanan sistem kesehatan nasional.
“Transfer pengetahuan bukan hanya bagian dari pelatihan teknis, tetapi juga upaya membangun kemandirian dan ketahanan sistem kesehatan nasional. Kami ingin memastikan setiap inovasi dapat dimanfaatkan secara optimal oleh talenta lokal, sehingga memberikan hasil nyata terhadap perawatan pasien,” jelas Dadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan