Health / Men
Senin, 08 Desember 2025 | 14:16 WIB
Ilustrasi batuk (Freepik)
Baca 10 detik
  • Mayoritas korban banjir Sumatera terserang ISPA dan penyakit kulit.
  • ISPA merupakan akronim dari infeksi saluran pernapasan akut.
  • Penyebabnya beragam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur.

Suara.com - Penyakit gangguan pernapasan atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi salah satu penyakit yang banyak menyerang korban banjir di Sumatra.

Penyakit ini dapat menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah. Penyebabnya beragam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur.

Berikut uraian lengkap mengenai penyakit ISPA serta 12 gejala yang umumnya menyerang saluran pernapasan.

Pasien dengan gejala batuk dan sesak antre memeriksakan diri di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu (23/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Apa Itu ISPA?

Melansir dari laman resmi Kemenkes, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit yang bisa menyerang saluran pernapasan atas dan bawah.

Istilah medis ini digunakan untuk menggambarkan berbagai infeksi yang mempengaruhi hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.

Salah satu penyebab ISPA adalah virus, seperti virus Influenza dengan berbagai subtipe yang bersirkulasi.

Selain itu, ISPA juga bisa disebabkan oleh patogen lain, termasuk Human Metapneumoniavirus (HMPV).

Di Indonesia, ISPA terjadi sepanjang tahun, namun puncaknya biasanya terjadi pada awal, pertengahan, dan akhir tahun karena musim hujan dan pergantian musim.

Gejala ISPA

Masih melansir dari laman yang sama, ada beberapa gejala ISPA yang perlu diperhatikan sebagai berikut di bawah.

Baca Juga: Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat

1. Batuk

Batuk merupakan gejala utama ISPA dan bisa muncul dalam bentuk batuk kering maupun berdahak. Batuk ini sering mengganggu aktivitas sehari-hari dan cukup menguras energi tubuh.

2. Sakit Kepala

Sakit kepala yang muncul biasanya terkait dengan demam atau ketegangan otot akibat infeksi. Gejala ini bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan sulit berkonsentrasi.

3. Nyeri Otot dan Sendi

Rasa nyeri pada otot dan persendian adalah gejala umum ISPA. Nyeri ini membuat tubuh terasa lemah dan kaku, sehingga aktivitas fisik menjadi terbatas.

4. Hidung Tersumbat

Saluran hidung yang penuh lendir atau mengalami pembengkakan dapat membuat bernapas menjadi sulit. Hidung tersumbat juga bisa memengaruhi indera penciuman dan kualitas tidur.

5. Sesak Nafas atau Sulit Bernapas

Sesak napas merupakan gejala serius yang menunjukkan infeksi mungkin telah menjalar ke paru-paru. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis segera agar tidak memburuk.

6. Demam

Kenaikan suhu tubuh di atas normal adalah respon alami tubuh terhadap infeksi. Demam menunjukkan sistem imun sedang bekerja untuk melawan virus, bakteri, atau patogen lain penyebab ISPA.

7. Nafsu Makan Menurun

Infeksi sering menyebabkan penurunan nafsu makan karena tubuh memusatkan energi untuk melawan penyakit. Kekurangan asupan makanan dapat membuat pemulihan menjadi lebih lambat.

8. Mual, Muntah, atau Diare

Beberapa penderita ISPA mengalami gangguan pencernaan akibat peradangan tubuh. Gejala ini biasanya bersifat sementara, tetapi tetap perlu diperhatikan agar tubuh tidak dehidrasi.

9. Sakit Tenggorokan

Rasa sakit, panas, atau terbakar di tenggorokan sering muncul pada ISPA. Gejala ini membuat menelan makanan atau minuman menjadi tidak nyaman dan kadang memicu batuk.

10. Pilek atau Nyeri Sinus

Hidung berair, tersumbat, atau nyeri sinus biasanya muncul ketika infeksi menyerang sinus. Gejala ini juga dapat menyebabkan tekanan di wajah dan sakit kepala ringan.

11. Lemas atau Lelah

Tubuh yang berjuang melawan infeksi sering membuat penderitanya merasa lemas, lelah, dan kehilangan energi. Kondisi ini bisa berlangsung beberapa hari hingga tubuh pulih sepenuhnya.

12. Suara Serak atau Hilangnya Suara

Perubahan suara, baik serak maupun hilang sama sekali, bisa menjadi tanda bahwa ISPA memengaruhi saluran pernapasan atas. Gejala ini biasanya bersifat sementara, namun dapat mengganggu komunikasi sehari-hari.

Load More