Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengungkap kalau partai yang mewacanakan Koalisi Besar juga membuka kerap membuka komunikasi dengan PDIP. Komunikasi tersebut dijalin guna mencari kesamaan dalam sudut padang.
Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PAN Fikri Yasin menanggapi PDIP yang mempersilakan Koalisi Besar untuk segera mendeklarasikan diri.
"Ya, sampai sekarang kita tetap menjalin komunikasi dengan PDIP untuk membangun arah koalisi, itupun jika PDIP sejalan," kata Fikri dihubungi, Kamis (13/4/2023).
Meski nantinya tidak mencapai kesepakatan, PAN merasa tidak masalah bila ke depan koalisi besar tetap jalan tanpa PDIP.
"Tapi jika PDIP merasa cukup untuk melaju sendiri juga nggak ada masalah," ujarnya.
Sementara itu Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan koalisi besar terbuka kepasa partai lain di luar partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Pada prinsipnya, koalisi ini tidak menutup pintu kepada siapapun untuk bergabung. Asalkan siap bekerja sama demi kemajuan bangsa dan tercapainya target pembangunan," ujar Dave.
Sebelumnya, Dave mengatakan Koalisi Besar saat ini sedang berbenah, menyamakan visi dan misi partai-partai yang berencana tergabung menjadi satu di dalammya.
Pernyataan Dave ini menjawab pernyataan politikus PDI Perjuangan Aria Bima yang mempersilakan koalisi besar melakukan deklarasi sekaligus pengusungan capres dan cawapres.
Baca Juga: Analis: Koalisi Besar Dibentuk Karena KIB dan KKIR Buntu Soal Capres-Cawapres
"Koalisi Besar sedang berbenah dulu sekarang, agar kita semua memiliki visi-misi yang serupa," kata Dave dihubungi, Kamis (13/4/2023).
Sementara itu perihal pencapresan dari Koalisi Besar, Dave mengatakan belum ada keputusan.
"Karena pencapresan itu adalah keputusan yang amat strategis. Jadi harus dibuat secara matang," ujar Dave.
Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Aria Bima menekankan posisi PDI Perjuangan sudah mengantongi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen. Dengan demikian PDIP bisa mengusung capres baik sendirian maupin kerja sama.
Hal itu ditegaskan Aria untuk menampik anggapan bahwa PDIP ngotot ingin capres jika berkoalisi. Ia sekaligus merespons pernyataan Waketum Golkar Nurdin Halid yang memandang PDIP tidak perlu gabung Koalisi Besar jika mensyaratkan kursi capres untuk kadernya.
"Saya tidak ngerti, PDI ini 20 persen threshold-nya lolos. Bukan ngotot mengotot, kita ini bisa nyalonkan," kata Aria di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Berita Terkait
-
Elektabilitas PDIP Merosot Usai Penolakan Israel U-20 di Indonesia, Begini Instruksi Megawati ke Kadernya
-
Elite PDIP Anggap Capres di Koalisi Besar Gampang Dibahas, Asal Para Ketum Parpol Duduk Bareng
-
Sandiaga yang Klaim Tak Mematok Jalur Cawapres Sampai Harus Hijrah ke PPP
-
PDIP Sulit Menang Pilpres 2024 Bila Usung Calon Sendiri? Pengamat: Opsi Paling Rasional Gabung Koalisi Besar
-
PDIP Persilakan Koalisi Besar Deklarasi Segera, Golkar: Kami sedang Berbenah Dulu
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024