Suara.com - Penangkapan juru bicara tim pemenangan nasional Anies - Cak Imin (AMIN), Indra Charismiadji dalam keterlibatannya dalam kasus penggelapan pajak dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) kini jadi sorotan publik.
Sosok Indra yang dikenal sebagai pengamat pendidikan dan juga mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) dari Nasdem ini juga sudah ditetapkan tersangka sejak tahun lalu, namun statusnya kini kembali terkuak di publik.
Meskipun membantah adanya penangkapan, namun pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Timur membenarkan penahanan terhadap Indra ini.
"Kami itu menerima pelimpahan tahap II (Kasus Indra), ada penyerahan dari Kejaksaan Tinggi tahap II," ungkap Kepala Kejari Jakarta Timur, Imran.
Sebelum ditangkap, Indra Charismiadji sempat menghebohkan publik dengan pernyataan kontroversialnya. Berikut rangkumannya.
1. Sebut guru sering malas membaca
Sosok Indra yang dikenal sebagai pengamat pendidikan pun kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial. Saat pandemi Covid-19 melanda, Indra pun kerap memberikan kritik terhadap kinerja guru dalam penerapan sekolah jarak jauh demi menekan angka penyebaran Covid-19.
"Berdasarkan riset yang sudah saya laksanakan, ini masih banyak daerah ditemukan guru-guru yang malas membaca. Jadi materi itu tidak tersampaikan dengan baik. Kondisi ini tentu mempengaruhi kualitas pendidikan di tanah air,” tulis Indra di salah satu artikelnya.
2. Amati guru berkualitas rendah
Baca Juga: Respons Anies Dengar Jubir AMIN Indra Charismiadji Ditahan Kejaksaan, Singgung Keadilan!
Tak hanya itu, Indra pun juga mengkritik keras guru-guru yang dianggapnya berkualitas rendah sehingga belum mumpuni untuk mengajar anak anak di sekolah.
"Faktanya, guru-guru kita di sekolah itu kualitasnya rendah. Bahkan hanya 2,5 persen dari 3 juta guru yang berkualitas. Sisanya 2,9 jutaan tidak bisa mengajar dengan baik" ungkap praktisi Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) ini.
3. Sindir guru dan dosen sering tidur-tiduran
Kritik keras juga disampaikan Indra saat ia mengamati fenomena gaji dosen dan guru honorer yang tidak dibayarkan selama masa pandemi.
"Betul, ini fakta. Sudah banyak dosen dan guru honorer selama masa pandemi COVID-19 justru tidak digaji dengan baik. Ya kalaupun ada yang digaji tetapi jumlahnya minim. Ini semua karena anggaran dipotong. Yang enak malah dosen dan guru PNS. Tidur-tiduran saja tetap digaji oleh pemerintah," sindir Indra.
4. Kritik kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim soal kuota belajar
Berita Terkait
-
Respons Anies Dengar Jubir AMIN Indra Charismiadji Ditahan Kejaksaan, Singgung Keadilan!
-
Profil Indra Charismiadji, Jubir Timnas AMIN Ditangkap Gara-gara Kasus Perpajakan
-
Yakin Indra Charismiadji Tak Bersalah, Kubu AMIN Curigai Ini
-
5 Kontroversi Bupati Gunungkidul: Izinkan Beach Club Raffi Ahmad, Sebut Medsos Dalang Kehamilan Remaja
-
Kubu Amin Cium Kejanggalan di Balik Penangkapan Indra Charismiadji
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024