Suara.com - Prabowo Subianto menyebut pihak yang mengatakan Jokowi tidak bisa bekerja otaknya perlu diperiksa. Pernyataan itu menimbulkan berbagai respons.
Juru Bicara Darat Timnas AMIN, Sahat Simatupang mengatakan, pernyataan Prabowo itu terdengar arogan dan merendahkan.
"Tidak sepatutnya Prabowo menyerang Ahok dengan kalimat yang merendahkan hanya karena Ahok mengatakan Jokowi tidak bisa bekerja" kata Sahat saat diwawancarai Suara.com, Kamis (8/2/2024).
Aktivis 98 ini menilai bahwa sesungguhnya Prabowo merupakan orang yang pernah mendukung dan menjatuhkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Baca Juga:
Akhirnya! Terungkap Arah Dukungan Kiky Saputri di Pilpres 2024
Kondangan ke Kampung ART, Sikap Ashanty saat Disuguhi Makanan Jadi Perbincangan
Benarkah Soekarno Ingin Ibukota Pindah ke Kalimantan Tengah? Ahok Sebut Seharusnya Bukan di Kaltim
"Kalau pernyataan itu ditujukan kepada Ahok, bukankah yang mendukung Ahok jadi Cawagub DKI Jakarta 2017 adalah Prabowo," ujarnya.
Menurut Sahat, Prabowo dan Ahok adalah dua contoh manusia politik yang pragmatis, bukan orang yang ideologis. Keduanya bekerja sama baik saat Pilkada DKI Jakarta 2012 dengan menduetkan Jokowi-Ahok.
Sahat juga membeberkan bukan Anies Baswedan yang menggalang demo besar-besaran 212, melainkan Prabowo.
"Jika mendengar kesaksian Yusril Ihza Mahendra, justru Prabowo lah yang menggalang dukungan melalui aksi 212 ke Ahok karena tuduhan penistaan Agama Islam. Itu fakta yang dibuka Yusril," cetusnya.
Namun, kata Sahat, dalang demo diplintir sana-sini seolah Anies memakai isu agama memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sahat mengatakan kesaksian Yusril itu sekaligus mengkonfirmasi bahwa Anies tidak pernah ikut dalam gerakan 212 dan aksi berjilid-jilid meminta Ahok dihukum karena tuduhan menista agama.
"Anies tidak pernah ikut gerakan tersebut. Salah alamat menuduh Anies menyerang Ahok. Salah alamat menuduh Anies dengan mengatakan Anies intoleran," jelasnya.
Jadi tidak aneh bagi Sahat jika Prabowo dan Ahok ribut di Pilpres 2024 karena di antara keduanya pernah bersama namun berpisah jalan.
"Saya tidak heran juga kalau Ahok mengatakan Jokowi tidak bisa bekerja, karena keduanya pernah berkantor di Balai Kota DKI Jakarta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta," tukasnya.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024