"Oleh karena itu, pendapatan mereka perlu ditingkatkan secara layak." Ujarnya.
Prabowo-Gibran mengklaim bahwa kebijakan penggajian itu harus dilakukan dengan arahan pada upah minimum provinsi (UMP) dengan pemberian rentang gaji tertinggi mengacu terhadap jabatan profesional, meskipun pelaksanaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
4. Pembangunan Desa dan Pemberian BLT
Selanjutnya, Prabowo-Gibran menjelaskan membangun dari desa menjadi strategi utama pada pembangunan nasional. Oleh seban itu, program tentang pembangunan desa yang telah dilaksanakan sebelumnya harus dilanjutkan dan ditingkatkan.
"Termasuk membangun rumah murah dengan sanitasi baik untuk masyarakat yang membutuhkan, menyalurkan dana desa secara langsung, dan dana kelurahan," katanya.
Prabowo-Gibran juga menargetkan bisa membangun atau merenovasi rumah sejumlah 40 rumah per desa/kelurahan per tahun dengan jumlah total nasional mencapai 3 juta rumah dimulai pada tahun kedua.
5. Mendirikan Badan Penerimaan Negara
Prabowo-Gibran mengungkapkan bahwa sebagian pembangunan ekonomi harus dibiayai sebagian dari anggaran pemerintah. Oleh sebab itu, anggaran pemerintah haris ditingkatkan dari sisi penerimaan yang berasal dari pajak dan bukan pajak (PNBP).
"Untuk itu, negara membutuhkan terobosan konkret dalam upaya meningkatkan penerimaan negara dari dalam negeri," ujar Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Fahri Hamzah Bahas Kecurangan Pilpres, Malah Diserbu Komen Nyelekit
Tak sampai di situ, Prabowo dan Gibran juga mempunyai janji akan memberikan makan siang dan susu gratis kepada 82,9 juta orang miskin di Indonesia.
Adapun mereka berasal dari tiga golongan prioritas. Pertama, sebanyak 74,2 juta untuk anak sekolah alias murid. Kedua, 4,3 juta untik santri. Ketiga, 4,4 juta untuk ibu hamil.
"Strategi kita adalah segera memberi makan siang kepada seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang masih dalam kandungan ibunya. Jadi ibu-ibu hamil kita tunjang," ungkapnya di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia.
6. Prabowo Ingin Lepaskan Bajak, Bentuk Badan Penerimaan Negara
Prabowo Subianto sudah menyampaikan sebuah ambisi besar dalam bidang penerimaan negara. Lulusan AKABRI tahun 1974 itu akan menetapkan target rasio pajak sebesar 16% serta berambisi untuk membentuk sebuah badan penerimaan negara. Artinya, Direktorat Jenderal Pajak akan dikeluarkan dari Kementerian Keuangan.
Adapun gagasan untuk nembentuk badan penerimaan negara sudah sejak lama disampaikan oleh Prabowo. Bahkan dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019-2024, dia juga mengutarakan gagasan yang serupa. Sementara, dalam debat capres kelima pilpres 2019-2024, Prabowo mengungkap bahwa nantinya badan penerimaan negara ini akan ada di bawah Presiden secara langsung.
Tag
Berita Terkait
-
Fahri Hamzah Bahas Kecurangan Pilpres, Malah Diserbu Komen Nyelekit
-
Fakta Menarik soal Kemeja Kotak-Kotak Prabowo di Istora Senayan, Ternyata Gak Dijual Sembarangan
-
Sama-sama Kuliah di UI, Ini Beda Pendidikan Titiek Soeharto vs Megawati Soekarnoputri
-
Kisah Asmara Prabowo dan Titiek Soeharto, Kini Ramai Didukung Buat Rujuk
-
Adu Kekayaan Anak Prabowo dan Raffi Ahmad, Senasib Dihempas Velove Vexia
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024