Tahun lalu, pemerintah Qatar mengejutkan banyak ekspatriat, dengan kampanye dress code yang dinilai kontroversial. Kini nama kampanye "Reflect Respect" diperlunak dan namanya diganti menjadi "You Matter in Qatar" atau "Anda peduli di Qatar".
Intinya masih sama yakni meminta pengunjung atau penduduk asli Qatar untuk mengenakan "pakaian yang layak" sebagai bentuk rasa hormat pada tradisi negara. Kampanye yang pertama kali diluncurkan pada 2012 ini, biasanya menyambut bulan suci Ramadhan untuk menjelaskan pentingnya wisatawan asing dan penduduk setempat untuk tetap menghormati nilai-nilai dan budaya lokal.
"Perempuan harus menghindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat, terlalu pendek atau tembus pandang seperti rok mini atau gaun tanpa lengan." demikian salah satu poster kampanye bersama di Twitter akunreflect_respect kampanye.
Masuk dalam daftar pakaian yang dilarang, adalah pakaian yang menunjukkan daftar pakaian termasuk gaun pendek, legging dan celana pendek. Meski telah diperlunak, kampanye ini tetap menuai kritik. Hammoud Brahim, expat Arab yang dibesarkan di Doha, mengatakan kepada Al Arabiya News, Qatar adalah negara multi-budaya dan perlu mengakomodasi 'budaya' orang lain.
"Membatasi apa yang orang pakai tidak masuk akal. Jika ada aturan berpakaian yang dikenakan, itu hanya akan mendorong penindasan dan intoleransi di Doha. Orang harus bisa mengenakan apa yang mereka inginkan," tambahnya.
Menurut Doha News, slogan kampanye baru yang dirilis tahun ini telah memperbaharui perhatian pada pakaian dan perilaku warga dan para ekspatriat di Doha. Kampanye ini dituangkan ke dalam T-shirt, leaflet dan bacaan yang bertuliskan "Anda peduli di Qatar: Hormati adat dan tradisi negara ini yang terbuka menyambut semua tamu."
Selebaran kampanye yang sebagian besar disebar di sekitar pusat perbelanjaan dan tempat-tempat umum lainnya. Panduan ini dibagikan bersama syal dan kembang gula.
Imbauan ini meminta laki-laki dan perempuan untuk menutupi bahu dan lutut mereka dan memastikan pakaian mereka tidak provokatif, terlalu ketat atau terbuka.
"Penampilan --termasuk perawatan, pakaian dan sopan santun-- merupakan refleksi yang jelas dari nilai-nilai budaya. Kampanye ini kembali dimunculkan untuk menginformasikan kepada para pendatang dan penduduk di Qatar tentang hal itu," kata Dr Joe Khalil analis media berbasis di Doha, Rabu (6/5/2015).
Ia mengapresiasi upaya penyelenggara kampanye untuk memperluas target mereka, baik untuk pendatang maupun penduduk setempat. Menurutnya ini menunjukkan pemerintah Qatar responsif terhadap kritik.
"Masalah kesopanan menyangkut semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin dan latar belakang," imbuhnya.
Namun Ilhem Allagui, Associate Professor Komunikasi Massa di Northwestern University di Qatar, mengritik kampanye ini.
"Fakta bahwa kampanye ini menggunakan kata 'Anda' adalah menarik dan langsung. Namun, hal ini juga tidak jelas dan penonton mungkin tidak berhubungan dengan itu dan menyisakan penafsiran subyektif dan memunculkan sejumlah pertanyaan seperti, 'Mengapa Anda peduli? Bagaimana Anda peduli?'"
Kontroversi mungkin muncul, tapi kampanye ini sejalan dengan konstitusi Qatar yang secara rinci membahas pentingnya dress code baik bagi masyarakat awam maupun pendatang. Di pasal 57 konstitusi Qatar menyebutkan "mematuhi ketertiban umum dan moralitas, mengamati tradisi nasional dan adat istiadat dan membangun kebiasaan (bagus) adalah tugas dari semua orang yang tinggal di wilayah Qatar". (qatarday.com)
Tag
Berita Terkait
-
Sampaikan Simpati Doha Diserang, Ini Poin-poin Pertemuan Prabowo dan Emir Qatar
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Turki Peringatkan Hamas Soal Serangan Israel di Doha
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
PM Qatar Sebut Netanyahu Orang Narsis Tanpa Moral Usai Israel Serang Doha
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Kekayaan M Qodari yang Naik Pangkat Kepala Staf Kepresidenan: Punya 176 Bidang Tanah
-
13 Prompt Gemini AI Edit Foto Sinematik di Stasiun, Siap Pakai dan Hasilnya Kayak Asli
-
Profil Sarah Sadiqa yang Dilantik Jadi Kepala LKPP: Pendidikan, Rekam Jejak dan Kekayaan
-
Jakarta Punya Ikon MICE Baru! Intip Kemegahandan Akses Mudahnya
-
Bukan Lagi Hanya Sewa, Generasi Muda Kini Lebih Memilih Beli Rumah: Kawasan Ini Jadi Incaran
-
Beda Rekam Jejak Hasan Nasbi Vs Angga Raka Prabowo yang Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah
-
Terpopuler: LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Prompt AI Gabungkan Foto Masa Kecil dan Dewasa
-
Momen Manis: Kehadiran Ayah di Titik Penting Karier Balap Veda Ega di Italia
-
Gagal ke Mandalika, Pria Ini Malah Menang Undian Nonton MotoGP di Italia Gratis!
-
Dari Serpong ke Vietnam: Kisah Inspiratif Siswa SMP Raih Medali Matematika Internasional!