Suara.com - Saung Angklung Udjo (SAU) diundang tampil pada puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-69 UNESCO bersama sejumlah musisi dunia lainnya di markas besar organisasi dunia itu di Paris, Prancis.
"Ya kami diundang untuk tampil pada HUT UNESCO di Paris, 4 November 2015. Kami akan mengisi salah satu sesi performance pada acara puncak di sana," kata Sam Udjo dari Saung Angklung Udjo (SAU) di Bandung, Rabu (1/7/2015).
Ia menyebutkan, sejak angklung dinobatkan sebagai warisan dunia Unesco lima tahun lalu, baru tahun ini mendapat kesempatan tampil langsung di markas organisasi dunia itu. Untuk itu pihaknya akan mempersiapkan secara khusus untuk penampilan itu.
Sam mengaku sudah berusaha untuk bisa menampilkan angklung interaktif yakni melibatkan peserta sidang Unesco pada acara itu. Namun penyelenggara tidak memiliki waktu cukup untuk menampilkan permainan interaktif itu.
"Waktunya sangat padat karena kami tampil dengan sejumlah musisi internasional lainnya di sana, sehingga kami akan tampilkan dengan angklung dan orkes arumba," katanya.
Kesempatan manggung di markas besar UNESCO tersebut menurut Sam merupakan kebangaan dan apresiasi dari dunia internasional yang tidak akan disia-siakan untuk mengibarkan "Merah Putih" melalui karya-karya di bidangnya.
Menurut dia, pementasan mereka di Paris itu akan dikemas dalam penampilan berdurasi singkat namun sarat makna.
"Angklung tidak hanya membawakan lagu-lagu daerah dan nasional, namun juga bisa memainkan lagu-lagu yang hits di dunia internasional. Apresiasi penonton di luar negeri cukup besar dan menyukai aksi angklung interantif yang kerap kami perkenalkan dalam setiap pementasan," ujar Sam.
Selain akan melakukan penampilan internasional di markas UNESCO, dalam waktu dekat tim Saung Angklung Udjo juga akan pentas di luar negeri yakni Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan.
"Juli nanti akan tampil di Jepang, sedangkan September jadwalnya tampil di Amerika Serikat dan Korea Selatan," kata Sam.
Sementara itu permintaan pentas angklung terus meningkat. Rata-rata undangan pentas 20-35 kali per bulan baik itu angklung interaktif maupun orkestra arumba atau alunan rumpun bambu.
"Rata-rata 20-25 kali per bulan, kami memiliki beberapa tim untuk memenuhi jadwal itu," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
6 Rekomendasi Sampo Anti Ketombe Terbaik: Ampuh, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Bolehkan Mencabut Uban dalam Islam? Begini Hukum dan Ketentuannya
-
6 Pilihan Parfum yang Cocok Dipakai di Hari Pernikahan, Bikin Momen Makin Berkesan
-
Siapa istri Narji? Sukses Kelola Uang Bulanan dari Suami Jadi Tanah 1000 Hektare
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
-
Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Panduannya
-
Terpopuler Lifestyle: Isi Garasi Menkeu Purbaya Bikin Heran, Edit Foto Polaroid Bareng Idola Diburu
-
Inul Daratista Lulusan Apa? Sadar Diri Ogah Jadi Wakil Rakyat karena Tak Sekolah Tinggi
-
Arti Mimpi Beli Mobil Baru Menurut Primbon, Pertanda Kesuksesan Besar?
-
Duduk Perkara Rektor UI Disoraki 'Zionis' di Acara Wisuda, Gegara Undang Tokoh Pro-Israel?