Suara.com - Lagu “We are The World” ciptaan Michael Jackson dan Lionel Richi bakal menggoyang Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (23/4/2015) besok. Gelaran yang dihelat guna memeriahkan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika ini akan dicatat menjadi rekor dunia, sebagai pertunjukan musik yang melibatkan 20.000 pemain.
“Terus terang, saya juga merinding dengan jumlah pemain angklung sebanyak itu, saya makin penasaran, seperti apa efek suara yang ditimbulkan di show kolosal itu. Saya membayangkan, pasti spektakuler dan memukau! Dan itu akan menjadi bahan perbincangan di arena Peringatan KAA ke-60,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, yang bertanggung jawab Side Events Peringatan Konferensi Asia Afrika, mulai 19-24 April itu.
Angka 20.000 itu bukan sembarangan. Angka yang sulit, koordinasinya juga tidak mudah. Tribun lapangan sepak bola akan penuh dengan lautan angklung yang sudah terdaftar sebagai Warisan Budaya Dunia atau The Intangible Heritage of Humanity, UNESCO pada November 2010 lalu.
Sebelumnya, Guinness World of Record pernah mencatat rekor bermain angklung kolosal di Beijing, Cina. Kala itu Kedutaan Besar RI di Beijing bersama Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) mencatatkan 5.393 pemain angklung di Stadion Buruh Beijing.
Di sana, orchestra angklung pimpinan Daeng Udjo itu memainkan beberapa lagu, seperti Manuk Dadali, lagu berbahasa Mandarin Yueliang Daibiao Wo De Xin, dan lagu kebersamaan: We Are The World.
Rekor yang dibukukan di ibu kota China itu, sudah menggugurkan catatan kolosal sebelumnya, yang digelar di kaki Monumen Nasional Kebanggaan AS di Washinton DC yang dikonsep Dino Patti Djalal, Dubes RI untuk AS saat itu. Gelaran ini melibatkan 5.102 orang, dan menampilkan lagu “We Are The World” dan “Take Me Home Country Road”.
Di Adelaide, Australia, konser angklung terbanyak pernah dimainkan dalam Royal Adelaide Show 2014, pada 13 September 2014. Di acara pameran tahunan pertanian terbesar di Negeri Kanguru Selatan itu host-nya adalah Royal Agriculture and Horticulture Society of South Australia. Mereka mengklaim ada 6.100 angklung (dari 7000 yang dibawa dari Indonesia), dimainkan bersama oleh pengunjung acara itu dari berbagai usia. Karena itu, jumlah itu layak dicatat sebagai peraih rekor baru.
“Begitu mendengar istilah angklung, melihat bambu pembuat angklung, mendengar suara musik berbasis bambu, yang ada di pikiran orang langsung ke Indonesia. Ini sama dengan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia,” kata Menpar.
Tag
Berita Terkait
-
Melihat Purwarupa Angkot Pintar yang akan Meluncur di Kota Bandung
-
RI Pecahkan Rekor GWR lewat Pergelaran Angklung Terbesar di Dunia
-
Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Pagelaran Angklung Terbesar di Dunia
-
Saung Angklung Udjo, Rekomendasi Tempat Wisata Edukasi Budaya di Bandung
-
Mengenal Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional Sunda yang Dilarang Dipentaskan di Malioboro
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya