Suara.com - Festival Flinders University Multicultural menghangatkan Adelaide, Australia Selatan. Di sana terdengar alunan angklung, musik tradisional khas Tanah Pasundan.
Festival itu digelar sejak, Rabu (13/5/2015) kemarin sampai Jumat (15/5/2015) besok. Festival itu dihadiri mahasiswa serta akademisi dari berbagai latar belakang bangsa dan budaya.
Puluhan peserta antusias memainkan angklung dengan lagu Australia, Waltzing Matilda. Mereka main tidak sembangan. Pimpinan grup Adelindo Angklung Ferry Chandra memandu mereka. Mereka juga bermain 'Madu dan Racun' dan 'We Are The Champions'.
Festival itu diselenggarakan Flinders University Student Association (FUSA), Adelindo Angklung yang bermarkas di Adelaide Australia Selatan. Madu dan Racun sampai We Are The Champions.
“Cantik, harmonis, dan saya langsung jatuh cinta pada angklung,” kata Soira Tamang, mahasiswi berkebangsaan Bhutan.
Soira yang mengaku baru pertama kali memegang angklung merasa sangat beruntung. Sebab Adelindo Angklung membagikan gratis ratusan angklung kepada para pengunjung festival multikultural di kampus Flinders untuk memainkannya secara langsung.
Peserta lainnya, Shizuka Nakagawa yang mengenakan baju khas Jepangnya tidak bisa menyembunyikan kekaguman. "Amazing! Saya bahagia luar biasa bisa bersama-sama teman dan mahasiswa lainnya memainkan alat musik dari bambu ini," kata dia.
Panitia Festival itu, Siti Maesaroh mengatakan angklung menjadi media yang sangat efektif untuk mempertemukan para pelajar internasional dengan keragaman bangsa, budaya, dan agamanya.
"Festival ini sebagai jembatan dan ruang bersama untuk bertemu dan saling berinteraksi sehingga bisa mengenal dekat dan menghormati satu sama lainnya." kata Siti Maesaroh dalam pernyataan persnya, Kamis (14/5/2015).
Perempuan yang akrab disapa Site itu menjelaskan festival kali dihadiri para pelajar Flinders dari Australia, Asia, Afrika, Eropa dan Amerika mendemonstrasikan kekhasan budayanya masing-masing. Bukan hanya musik dan nyanyian, beragam jenis tarian, permainan, dan makanan masing-masing negara juga ditampilkan.
“Dalam kesempatan yang sama. Selama tiga hari perwakilan Indonesia selain menampilkan angklung juga tari Bali, Saman, Yospan, Tor Tor, Jaipong, rebana, dan pencak silat. Rupa-rupa makanan Indonesia seperti rendang, bakso, bakwan, risol, dan sebagainya dijajakan pula," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X