Lunch Actually, biro jodoh premium terbesar di Asia Tenggara baru-baru ini merilis hasil Survei Kencan Tahunan 2016. Survei ini melibatkan 2,000 lajang di Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong dan Thailand. Rasio responden terdiri dari 47 persen perempuan, 51 persen laki-laki.
Dalam surveinya Lunch Actually menanyakan tentang partner ideal mereka, kriteria kencan dan bagaimana mereka berkencan di era digital ini. Berikut beberapa hasilnya:
1. Banyak perempuan mengaku frustrasi dengan kencan online
Ketika ditanya ‘apakah anda pernah menghabiskan banyak waktu untuk chatting online dengan seseorang, tapi setelah itu sangat kecewa saat bertemu secara langsung, 60 persen perempuan
menjawab pernah. Bahkan, 84 persen di antara mereka juga merasa jika chemistry yang mereka rasakan sewaktu chatting online dengan seseorang, tidak mereka rasakan sewaktu mereka bertemu langsung. Sedangkan 37 persen perempuan menjawab jika mereka merasa pasangan online mereka ‘hampir selalu’ tidak menggambarkan diri mereka secara jujur.
2. Skenario terburuk perempuan berbeda dengan laki-laki
Sewaktu ditanya apa skenario terburuk saat bertemu dengan pasangan online secara langsung, kebanyakan pria (44 persen) menjawab “kalau mereka sama sekali tidak kelihatan seperti foto
profil mereka”. Sebaliknya, kebanyakan perempuan (38 persen) menjawab bahwa skenario terburuk untuk mereka adalah saat mereka sudah bisa merasa nyaman berkomunikasi lewat teks, tapi tidak merasakan itu saat bertemu langsung.
3. Laki-laki harus berupaya lebih keras agar diperhatikan.
Sebanyak 31 persen responden perempuan tidak perlu menunggu lama, mereka mendapat balasan setiap 1-4 pesan yang mereka kirim. Sedangkan, hanya 22 persen lelaki mendapatkan balasan setiap 1-4 pesan yang mereka kirim. Lebih ekstrim lagi, 11 persen di antara mereka hanya mendapatkan sedikit sekali balasan pesan, mereka harus mengirim pesan ke lebih dari 20 perempuan sebelum mendapatkan respon!
4. Lajang berumur lebih meminati kencan online
Cukup mengejutkan, channel yang paling populer untuk para lajang bertemu lajang lain di semua umur adalah kencan online. Pada perempuan semakin bertambahnya usia, semakin terbuka mereka untuk menggunakan kencan online, seperti dibuktikan oleh 80 persen perempuan di atas 45 tahun yang memilih cara ini. Tetapi, untuk para lajang berumur 20-30an, mereka lebih memilih untuk menggunakan layanan kencan offline, menghadiri acara untuk lajang, dan meminta rekomendasi dari teman.
5. Seiring bertambahnya usia, seseorang lebih mudah mengritik pasangan kencannya.
Sebanyak 18 persen responden di umur 26-30 tahun memutuskan kalau mereka ingin kencan kedua, hanya beberapa menit di saat kencan pertama. Persentase ini semakin meningkat menjadi 24
persen untuk responden di umur 31-35 tahun, dan 26 persen di umur 36-40 tahun.
Lajang paling ‘kritis' adalah lelaki umur 41-45 tahun, 32 persen dari mereka hanya butuh beberapa menit di kencan pertama untuk memutuskan apa mereka tertarik untuk kencan kedua. Alasan paling umum untuk para lajang di Indonesia untuk menolak kencan kedua adalah kalau pasangan mereka 'kurang beretika'.
Tag
Berita Terkait
-
Ditangkap Polisi, Ini Tampang 4 Pelaku Pemerasan Modus Kencan Online di Jakarta Utara
-
Sindikat Penipuan Kencan Online Digaji Bos dari China: Leader Rp7 Juta, Operator Rp5 Juta
-
Jomblo Makin Banyak, Bisnis Kencan Online Bisa Raup Keuntungan Rp 184 Triliun
-
Rentan Harapan Palsu, Mengapa Praktik Ghosting Marak di Aplikasi Kencan?
-
Kehilangan Status Sebagai Pastur, Mantan Petinggi Gereja Gugat Aplikasi Kencan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka