Suara.com - Sebuah binatu (tempat cuci pakaian/laundry) swalayan di Muar, Johor, mengiklankan layanannya hanya untuk pelanggan Muslim, telah menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat.
Foto-foto mesin cuci dan papan nama telah banyak beredar di Facebook, menarik minat kalangan netizen dan media Melayu dan Cina.
Tatanan yang ditempatkan di depan shoplot lantai satu mengiklankannya sebagai brankas ramah anak dan hanya melayani pelanggan Muslim. Sementara, beberapa menganggap kebijakan tersebut sebagai rasis dan sebagian lainnya merasa hak prerogatif operator membatasi pelanggannya.
Pengguna Facebook Suresh Pandian mendesak non-Muslim untuk tidak memperpanjang masalah ini. Menurutnya, operator memiliki hak memutuskan bagaimana menjalankan bisnisnya.
Pengguna lain, Lim Dawson, merasa bahwa tindakan tersebut bersifat diskriminatif dan mengatakan jika diperlukan segregasi semacam itu, maka Pemerintah harus memberikan panduan yang tepat untuk semua tempat pencucian untuk mencegah kesalahpahaman.
Pengguna Mohd Zaffi mendesak masyarakat untuk tidak terlalu sensitif dalam masalah ini, menambahkan bahwa tidak ada masalah bagi umat Islam untuk mencuci pakaian mereka di binatu apapun dan bahwa mesin cuci khusus ini hanya memberi alternatif kepada umat Islam.
Kepala divisi Muar MCA Datuk Tay Puay Chuan mengatakan bahwa praktik semacam itu seharusnya tidak dilakukan karena mempromosikan pemisahan rasial di Malaysia yang multi budaya.
Namun, dia mengakui bahwa karena binatu berada di daerah terpencil dengan populasi mayoritas Muslim, operator tersebut dapat mencoba meyakinkan pelanggan Muslimnya yang memanfaatkan mesin di sana.
"Ini tidak mencerminkan pandangan umat Islam pada umumnya, karena mereka sangat menyukai non-Muslim termasuk di banyak restoran Melayu di distrik ini. Kami jelas tidak setuju dengan langkah yang mempromosikan pemisahan rasial," katanya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Buka Kios 'Laundry' Gratis untuk Gelandangan
Mentri Besar Johor Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin mengatakan, pemerintah negara bagian tidak berniat mencampuri urusan yang dilakukan di negara bagian.
Dia mengatakan terserah kepada operator bisnis untuk memutuskan apakah akan membatasi layanan mereka kepada sekelompok orang tertentu atau membukanya untuk semua orang.
"Dalam kasus ini, mungkin operator merasa bahwa pelanggan dari sekelompok orang tertentu sudah cukup untuk melihat keuntungan yang baik. Ini cara mereka beroperasi, kami tidak akan terlibat di dalamnya," katanya. [Asia One]
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Plantar Fasciitis, Nyaman Bebas Nyeri
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!
-
Arti We Should All Be Feminists, Pesan di Kaus Andika Kangen Band yang Gemparkan Synchronize Fest
-
Silsilah Keluarga Syifa Hadju yang Dilamar El Rumi, Keturunan Siapa?
-
4 Rekomendasi Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah, Rahasia Wangi Mewah Tanpa Bikin Bokek
-
Cara Menghilangkan Bau Sepatu dengan Bubuk Kopi, Praktis tanpa Perlu ke Tempat Cuci