Suara.com - Selama ini, jam kerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore lazim dijadikan standar jam kerja perusahaan di Indonesia. Namun menurut studi, tak lama lagi era jam kerja yang disebut 9 to 5 ini akan berakhir.
Pasalnya, jam kerja 9 to 5 disebut tidak membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Apalagi saat ini pekerja dari generasi milenial lebih suka jam kerja yang fleksibel dan dinamis.
Klaim ini didukung oleh sebuah studi yang meneliti struktur kehidupan kerja masyarakat modern. Dikatakan studi tersebut, mulai banyak kantor yang menghilangkan tradisi kerja 8 jam dan malah menerapkan sistem kerja jarak jauh.
Dilansir New York Post, sekitar 57 persen pekerja kantoran modern di Amerika Serikat merasa lebih produktif dengan bekerja jarak jauh dan tidak dituntut bekerja di waktu tertentu.
Studi ini dilakukan oleh OnePoll dan merekrut sekitar 3.000 responden dari kalangan pekerja kantoran baik di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Australia, Selandia Baru, dan India.
Peneliti mengklaim bahwa mereka menemukan adanya peningkatan produktivitas yang jauh lebih menonjol pada kantor yang tidak menerapkan sistem kerja tradisional.
Menurut peneliti, manfaat yang dapat dirasakan dari bekerja jarak jauh adalah tidak adanya tekanan berlebih ketika di kantor. Pekerja juga merasa waktu istirahat akan lebih fleksibel dan ini membantu mereka mencapai nilai pekerjaan yang lebih baik.
Di sisi lain, bekerja jarak jauh juga membantu kualitas bagi para pekerja yang sudah berkeluarga.
Lebih lanjut lagi, bekerja di luar kantor juga membuat hati lebih bahagia karena berkaitan dengan lingkungan yang lebih beragam dan ruangan yang tidak membosankan.
Baca Juga: Kemenpar Nyatakan Siap Rebut Pasar Wisatawan Milenial
Hasil dari penelitian ini coba menunjukan bahwa ada keseimbangan yang lebih terasa ketika bekerja di luar kantor dan tidak menerapkan jam kerja 9 to 5.
Nah, bagaimana menurut Anda? Lebih suka jam kerja yang fleksibel dan dinamis atau masih mengikuti jam kerja 9 to 5?
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
Media Asing Soroti 'Tumbangnya' Sri Mulyani, Sebut Gelombang Protes dan Penjarahan jadi Pemicu
Terkini
-
7 Cara Agar Rumah Bebas Nyamuk: Tips Praktis yang Ampuh dan Alami
-
6 Cara Agar Rumah Bebas Tikus: Tips Ampuh dan Mudah Dilakukan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kusam, Harga Terjangkau dari Rp19 Ribuan
-
Jejak Kontroversi Abdul Kadir Karding: Viral Main Domino, Kini Kena Reshuffle
-
Latar Belakang Pendidikan Purbaya Yudhi Sadewa: Bergelar Doktor Ilmu Ekonomi, Gantikan Sri Mulyani
-
Deretan Bisnis Ashanty, Kini Toko Kue Lu'miere Bangkit Lagi
-
Gurita Bisnis Narji Cagur dan Istri, Hidup Makmur Jadi Juragan Sawah
-
Dari Santri Jadi Menteri: Rekam Jejak Mochamad Irfan Yusuf, Menteri Haji dan Umrah Pertama RI
-
Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yushi Sadewa, Intip 4 Kontroversi Eks Menkeu Belakangan Ini
-
Perbandingan Karier Narji, Wendi, dan Denny Cagur: Dulu Satu Grup, Kini Beda Jalan