Suara.com - Serupa dengan negara Indonesia, perayaan kemerdekaan Singapura ternyata juga jatuh pada bulan Agustus.
Ya, tepatnya pada 9 Agustus 1965 silam, Singapura resmi memisahkan diri dari Malaysia dan mendirikan negara mereka sendiri. Sejarah ini dikisahkan pada kami dari Suara.com saat mengunjungi Singapura beberapa hari silam.
Di akhir kunjungan hari kedua kami tersebut, tour guide kami yang bernama Mr. Yap menjelaskan bahwa kedatangan kami ke Singapura bertepatan dengan gladi bersih parade kemerdekaan.
Terlepas dari acara utama yang masih akan diselenggarakan pada bulan Agustus, rupanya gladi bersih tersebut diadakan tiap akhir pekan dan bisa ditonton baik oleh warga dan turis.
Kami pun menjadi salah satu turis yang beruntung di hari tersebut. Selepas mengunjungi Merlion Park, kami diajak menuju halaman lapang di depan Victoria Theatre and Concert Hall untuk menyaksikan parade.
Dalam parade ini, seluruh kendaraan militer dan kepolisian yang ada di Singapura akan dikerahkan untuk mengelilingi kota.
Kemudian, ada juga barisan Angkatan Darat, Angkatan Laut, kepolisian, hingga barisan pramuka yang siap meramaikan suasana dan disambut teriakan meriah oleh para warga.
Namun, seakan hal tersebut belum cukup meriah, Mr. Yap menjelaskan bahwa salah satu atraksi yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya adalah paralayang.
Menggunakan helikopter, sebanyak 9 orang penerjun akan melompat tepat setelah mereka melintasi Victoria Theatre and Concert Hall.
Baca Juga: Wisata Lancar dan Seru, Siapkan 4 Hal Ini Sebelum Liburan ke Singapura
Kesembilan orang ini lantas akan membentuk aneka formasi, sebelum akhirnya meliuk dan berputar di angkasa dan melakukan pendaratan di panggung.
Jam sendiri menunjukkan sekitar pukul setengah 7 sore waktu setempat ketika helikopter akhirnya muncul.
Dengan perasaan berdebar dan penasaran, kami lantas mendongakkan kepala ke langit dan menunggu para penerjun tersebut menampakkan diri.
Samar-samar hanya berupa titik kecil, butuh waktu sampai netra kami bisa menemukan para penerjun menghiasi angkasa dengan formasi-formasi apik mereka.
Tak cuma para turis yang terkesima, kesiap kagum warga pun bisa terdengar. Padahal, atraksi paralayang ini nantinya juga masih akan dilakukan saat Hari Kemerdekaan Singapura tiba.
Satu persatu, bisa terdengar suara warga Singapura yang menyambut para penerjun tersebut saat mendarat di panggung dan memberi tepuk tangan meriah.
Sementara di depan mata kami, pasukan berseragam dari berbagai angkatan bersenjata Singapura tampak bersiap-siap berbaris.
Walau judulnya hanya gladi bersih, namun semua komponen dan personel dari parade ini tampak serius sekaligus kompak.
Sayangnya, kami tak bisa berlama-lama menyaksikan penampilan mereka.
Pasalnya, tour guide kami sudah mengingatkan untuk cepat-cepat kembali ke area Marina Bay demi menonton pertunjukan kembang api.
Meski letaknya terhitung dekat, tapi kami harus mengambil jalan memutar yang cukup jauh sebelum tiba di lokasi.
Namun, rasa lelah itu lekas terbayar begitu kami tiba di area Marina Bay.
Di sana, begitu banyak warga Singapura tampak sudah berkumpul dan memadati area di pinggir Marina Bay.
Beberapa malah sudah menggelar tikar, memainkan lagu nasional, sembari bertukar cakap dan menikmati santap malam.
Tidak hanya itu, banyak pula turis seperti kami yang turut menunggu dan menanti pertunjukan kembang api yang dimaksud.
Sekadar informasi, pertunjukan kembang api di Marina Bay bukanlah sesuatu yang digelar setiap hari.
Selain saat menjelang hari kemerdekaan, kembang api ini hanya digelar pada saat menyambut tahun baru.
Tak perlu menunggu lama, kembang api pun lekas meluncur tepat saat jam menunjukkan pukul 8 malam.
Bermula dari titik tengah Marina Bay, warna-warni kembang api raksasa mulai bermekaran di atas permukaan air yang gelap.
Pertunjukan kembang api pun berlangsung cukup lama, makin lama makin megah hingga membuat banyak turis dan warga berdecak kagum karenanya.
Di samping kami, seorang warga bahkan terdengar menyanyikan lagu kebangsaan Singapura sembari menatap kembang api yang menghiasi malam.
Terlepas dari fakta bahwa kunjungan kami berlangsung pada bulan Juli, euforia Singapura dalam menyambut kemerdekaan di bulan Agustus memang tak terbantahkan.
Usai kembang api, kami pun tak terburu-buru pulang.
Tour guide kami menyarankan untuk pergi ke pelataran Marina Bay Sands barang sejenak, menanti sebuah pertunjukan yang akan berlangsung pada pukul 8.30 waktu setempat.
Berbeda dengan parade kemerdekaan, pertunjukan bertajuk Spectra ini diadakan tiap malam dan bisa dinikmati secara gratis.
Pertunjukan ini diadakan tiap Minggu - Kamis pukul 8 dan 9 malam, sementara Jumat - Sabtu pada pukul 8, 9, dan 10 malam.
Namun, khusus pada minggu perayaan kemerdekaan, jadwal di hari Sabtu berubah menjadi 8.30 malam.
Spectra sendiri merupakan pertunjukan yang memadukan air mancur, musik, dan cahaya dan bertempat di depan Marina Bay Sands.
Sembari berjalan-jalan atau mengobrol, turis dapat menikmati pertunjukan ini dan terhanyut dalam musik yang ada.
Tak hanya itu, Spectra pun dapat menjadi momen yang tepat untuk berelaksasi setelah menjajal aneka tempat wisata dan menghabiskan waktu seharian berkeliling Singapura.
Tidak heran, tour guide kami pun mengatakan bahwa pertunjukan ini merupakan sesuatu yang wajib dilihat oleh turis saat berkunjung ke Singapura.
Bagaimana? Tertarik untuk mengintip bagaimana parade perayaan kemerdekaan Singapura sekaligus pertunjukan Spectra yang megah nan memukau?
Berita Terkait
-
Timnas Singapura Disambut Bak Pahlawan, Dapat Bonus Rp25,5 Miliar Usai Lolos ke Piala Asia 2027
-
Indonesia Gandeng Singapura Integrasikan Kawasan Batam-Bintan-Karimun
-
Lolos ke Piala Asia 2027, Pelatih Singapura Berterima Kasih kepada Guru Penjas
-
Bawa Singapura ke Piala Asia setelah 41 Tahun, Striker Keturunan Pacitan Semringah
-
Penantian 41 Tahun Berakhir, Singapura Susul Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia 2027
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound