Suara.com - Salah satu olahraga yang memicu adrenalin adalah berselancar. Umumnya, olahraga ini dilakukan oleh laki-laki. Namun, seiring populernya selancar, banyak perempuan yang tertarik dengan olahraga ekstrem ini.
Salah satunya adalah seorang wanita bernama Shahla Yasini. Dilansir dari laman BBC, bahkan dirinya baru-baru ini diklaim menjadi peselancar berhijab pertama asal Iran.
Kecintaan Shahla pada selancar bermula ketika peselancar wanita Irlandia Easkey Britton mengunjungi negara Iran dan mengajarkan orang-orang di negara tersebut.
Shahla Yasini ikut belajar langsung dari ahlinya kala itu. Ia diajati bagaimana cara berselancar di sebuah pantai di desa terpencil di Ramin, Iran. Easkey Britton mendobrak tradisi di salah satu daerah yang paling konservatif di Iran itu.
Ramin adalah sebuah desa terpencil di ujung selatan Iran yang terletak dengan beberapa mil dari kota Chabahar. Desa ini menawarkan tempat yang sangat bagus untuk berselancar.
Namun, olahraga selancar didominasi oleh kaum pria di negeri tersebut. Baru ketika Presiden Hassan rohani menyerukan untuk mengakhiri larangan bagi wanita, atlet-atlet wanita bermunculan.
Shahla Yasini termasuk salah satu wanita yang pernah mendobrak larangan tersebut dan kini menjadi atlet selancar. Sosok Shahla Yasini pun sudah mendunia.
Dia menjadi subyek dari fotografer Italia, Giulia Frigieri, untuk bukunya berjudul Surfing Iran. Kini dikenal sebagai peselancar berhijab pertama di Iran.
Meski begitu, Shahla Yasini tetap merasa tidak mudah untuk menekuni olahraga air tersebut di negerinya. Hambatan pertamanya soal adanya aturan berpakaian di Iran.
Baca Juga: Usia 67 Tahun, Influencer Kebugaran Ini Gesit Berselancar di Laut
Selain itu, dia juga berhadapan dengan betapa masih sangat konservatifnya orang-orang di Iran sehingga mereka memandang Shahla sebelah mata.
"Kurangnya kebebasan mencegah wanita untuk bergerak cepat dan merasa nyaman di dalam air. Ini juga menjauhkan wanita lainnya untuk aktif berolahraga, menghentikan langkah mereka mengambil kesempatan untuk dekat dengan air," cerita Shahla.
"Selain itu, mentalitas yang sangat didominasi pria adalah kendala terbesar, terutama di sini, di Baluchestan (propinsi di Iran). Diriku sendiri dan wanita lainnya yang terlibat dalam gerakan surfing harus menghadapi dan melawan itu," lanjut Shahla Yasini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
5 Cara Membedakan Sepatu Puma Speedcat Asli dan KW dari Tampilannya
-
Tembus Rp1 M? Harga Cincin Lamaran Syifa Hadju dari El Rumi Jadi Sorotan
-
Silsilah Keluarga Putri Tanjung, Rumah Tangganya dengan Guinandra Jatikusumo Diisukan Retak
-
Apa Pekerjaan Guinandra Jatikusumo? Rumah Tangganya dengan Putri Tanjung Dikabarkan Retak
-
Kisah Keluarga Syifa Hadju, Ibunya Sempat Berjuang Jadi Single Parent
-
OTW Jadi Mantu Maia Estianty, Pendidikan Syifa Hadju Tak Kalah Mentereng dari El Rumi
-
Profil Toni Permana: Pembuat Paving Block dari Sampah, Kini Dilirik Ferry Irwandi
-
Harta Kekayaan Putri Tanjung Pernah Terungkap di LHKPN, Capai Rp 5 M Tanpa Utang
-
Suami Tuntut Chikita Meidy Kembalikan Mahar, Memangnya Boleh dalam Islam?
-
Siapa Ayah Kandung Syifa Hadju? Dibesarkan Ibu Single Parent, Sempat Tak Yakin dengan Pernikahan