Suara.com - Jika Anda mengalami diare, demam, atau kram perut setelah menyantap sandwich atau burger, bisa jadi bawang bombay yang menjadi penyebabnya lantaran kontaminasi salmonella.
Itu pula yang terjadi di California di mana bawang merah atau bawang bombay yang didistribusikan oleh fasilitas Thomson International Inc. di Bakersfield ditarik kembali oleh Food and Drug Administration pada 1 Agustus karena kemungkinan kontaminasi salmonella.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan bahwa ada 869 kasus dan 116 rawat inap hingga saat ini yang mencakup 47 negara bagian.
Tidak ada yang meninggal. Salmonella sangat berisiko untuk anak kecil atau orang dewasa di atas 65 tahun.
Jika makan makanan yang terkontaminasi, gejala dapat muncul antara 12 hingga 72 jam setelah konsumsi, dan termasuk kram dan diare. Diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi sebagian orang.
Menurut Greg Yielding, wakil presiden eksekutif National Onion Association, ini adalah, sejauh pengetahuannya, penyakit bawaan makanan pertama dari bawang.
Dia menjelaskan bahwa bawang merah belum pernah menjadi sumber penyakit bawaan makanan sebelumnya, apalagi salmonella.
"Mereka memiliki kulit yang melindungi mereka," katanya dalam wawancara dengan Medical Daily.
“Dan kami tidak pernah benar-benar mengalami ini sebelumnya. Kami masih menunggu FDA, untuk penyelidikan mereka, untuk melihat apa yang menyebabkan ini, saya curiga kontaminasi silang dengan sesuatu yang lain.”
Baca Juga: Bawang Bombay Bisa Bikin MPASI Lebih Sehat dan Lezat, Begini Cara Masaknya
“[Jika Anda tidak tahu dari mana asal bawang, jangan memakannya," CDC merekomendasikan.
Jika Anda merasa bawang bombay terkontaminasi di rumah atau tempat bisnis Anda, CDC juga merekomendasikan agar Anda mencuci dan membersihkan semua permukaan yang mungkin bersentuhan dengan bawang atau kemasannya. Ini termasuk meja dapur, tempat penyimpanan, laci lemari es, pisau dan talenan.
CDC mencantumkan 8 toko yang menyimpan bawang yang berpotensi terkontaminasi. Ini juga mencantumkan makanan siap saji yang mungkin berisi bawang, termasuk salsa, saus keju, pizza, dan beberapa makanan yang disiapkan sebelumnya seperti salad makaroni dan salad ayam.
Menurut CDC, ini adalah wabah salmonella pertama pada 2020.
Yielding juga menjelaskan bahwa petani bawang merah lainnya sangat rajin, memeriksa ulang stok mereka untuk memastikan bahwa bawang yang bukan dari Thomson International Inc. aman untuk dimakan. Bawang bombay yang sudah matang aman dikonsumsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah
-
Sepatu Lari vs Sepatu Jalan: Kualitas Mempengaruhi Kinerja?
-
Daftar 53 Aset Tanah dan Bangunan Yusril Ihza Mahendra, Tersebar dari Belitung hingga Jepang
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Sebelum Diangkat Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Kerja Apa?