Suara.com - Viral jajanan anak chiki ngebul yang menggunakan nitrogen cair, membuat anak-anak keracunan. Lalu sebenarnya apakah jajanan ini aman dimakan?
Dijelaskan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Muzal Kadim, Sp.A(K)., penggunaan nitrogen cair dalam makanan sebenarnya tidak berbahaya, asalkan sesuai takaran dan cara konsumsinya benar.
"Nitrogen cair yang banyak dipakai pada pengolahan dan penyajian makanan pendinginan makanan supaya lebih awet karena dia suhunya sangat dingin. Nitrogen itu sebetulnya uap yang tidak berbahaya, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna juga," jelas dokter Muzal dalam media briefing virtual IDAI, Selasa (17/1/2023).
Tetapi, nitrogen pada cikibul bisa jadi berbahaya bila dikonsumsi masih dalam bentuk cair dan dalam jumlah berlebihan. Dokter Muzal menyampaikan bahwa sifat nitrogen yang mudah menguap itu lah yang jadi penyebab luka pada sistem pencernaan anak-anak usai konsumsi cikibul.
IDAI sampai saat ini masih mencatat adanya 11 kasus keracunam makanan pada anak usai konsumsi cikibul. Dari kasus tersebut, terdapat satu anak yang sampai harus jalani operasi.
"Kalau nitrogen cair di cikibul dengan syarat waktu mengonsumsi sudah tidak ada bentuk cairan. Jadi semua sudah menguap, itu harus didiamkan dulu. Pada waktu diproses, didiamkan dulu beberapa lama karena nitrogen itu mudah menguap. Kalau sudah tidak ada cairannya, sudah menguap, itu relatif masih diperbolehkan. Tidak boleh ada nitrogen cair dalam makanan harus menguap dulu baru boleh dikinsumsi," paparnya.
Nitrogen dalam bentuk alaminya juga tidak berbahaya, lanjut dokter Muzal. Tetapi bila dipadatkan hingga berubah jadi bentuk cair, seperti digunakan pada cikibul, proses memadatkannya itu butuh teknologi khusus dengan tekanan dangat tinggi dan suhu yang dinginnya mencapai minus 196 derajat Celcius.
Akibatnya, volume nitrogen cair yang dipadatkan jadi berubah. Dokter Muzal menjelaskan bahwa 1 ML nitrogen cair sebenarnya kepadatannya setara dengan 700 ML. Sehingga, bila dikonsumsi saat masih dalam bentuk cairan, maka zat kimia tersebut akan menguap di dalam lambung.
"Lambung itu ruang tertutup. Yang berbahaya itu kalau sudah menguap mendadak cepat (di dalam lambung) sampai 700 kali, maka akan kembung hebat. Kalau masuk 2cc saja bisa jadi 1,4 mili, sedangkan lambung anak masih kecil," tuturnya.
Baca Juga: Kembali Ada Korban, BBPOM Jogja Larang Penjualan Chikbul
Untuk itu, dokter Muzal mengingatkan kepada para orang tua agar selalu mengonsumsi makanan apa pun yang dikonsumsi anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Ini Dia Destinasi Liburan Akhir Tahun Ramah Anak yang Wajib Dikunjungi
-
Bijak Finansial: Mengapa Asuransi Jiwa Harus Jadi Prioritas Utama
-
Dari Boots Hingga Backpack: Tren Warna Wajib untuk Tampilan Musim Dingin yang Kuat dan Tenang
-
Sambut Harbolnas 12.12: Ini Cara Gudang Modern Mengelola Lonjakan Pesanan dengan AI dan Skala Besar
-
5 Cara Cek Resi JNT Lewat HP, Lacak Paket Jadi Lebih Cepat dan Praktis
-
5 Sepatu Lokal Murah tapi Kualitas Setara On Cloud Original, Cocok untuk Kaki Datar
-
Mengapa Minuman Teh dan Es Krim Lokal Kini Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z di Indonesia?
-
7 Promo Hotel Malam Tahun Baru 2026 Bogor, Dapatkan Diskon Gede-gedean!
-
Teknologi Cerdas untuk Bumi Lebih Bersih: Mengelola Emisi dengan Data
-
7 Serum Eksfoliasi untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Wajah Mulus Seketika