Suara.com - Kenapa Pulau Sempu tidak boleh dikunjungi? Hal ini mungkin menjadi pertanyaan dibenak banyak orang usai kabar tewasnya Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Galang Edhi Swasono (20) yang sebelumnya dilaporkan hilang di Pulau Sempu, Kabupaten Malang.
Sebagaimana diketahui, jenazah mahasiswa IPB itu ditemukan di wilayah Teluk Semut, sisi barat daya Pulau Sempu, Malang, Jawa Timur. Korban diduga jatuh lalu terperosok dan terhempas ombak yang besar sehingga mengakibatkannya tewas seketika.
"Korban diduga terpeleset dan kemudian jatuh ke telaga. Di situ lokasinya banyak karang-karang," kata Kasat Polairud Polres Malang AKP Slamet Subagyo kepada wartawan di Mapolres Malang, pada Jumat (29/12/2023).
Adapun dugaan sementara korban terperosok jatuh sampai kemudian terhempas ombak di batu karang tersebut dikuatkan oleh sejumlah luka-luka di tubuh korban.
Setelah dilakukan evakuasi, jasad Galang lantas dibawa ke RS dr Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan pemeriksaan lanjut oleh dokter forensik. Sebelum akhirnya ditemukan tewas, Galang kala itu melakukan pendataan fauna yang ada di kawasan Telaga Lele, Pulau Sempu. Galang diketahui meneliti beragam reptil seorang diri.
Kenapa Pulau Sempu Tidak Boleh Dikunjungi?
Pulau Sempu sebenarnya menjadi salah satu lokasi di Indonesia yang menyajikan keindahan pemandangan alam. Pulau ini kemudian ditetapkan sebagai cagar alam tepatnya pada 15 Maret 1928 oleh pemerintahan Hinda Belanda.
Adapun penetapan ini melalui SK Gubernur Jenderal No. 69 dan No. 46 tentang Aanwijzing van het natuurmonument Poelau Sempoe. Lalu, sejak tahun 2017 terbit surat yang berisi larangan untuk berwisata dan melakukan kunjungan ke pulau yang terletak di Malang, Jawa Timur ini.
Sebelum terbitnya larangan berkunjung, pulau yang menawarkan keindahan ekosistem alami khas serta pemandangan yang elok ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang telah berkunjung ke pulau ini.
Baca Juga: Jual Beli yang Dilarang dalam Islam dan Fatwa Terbaru MUI Haram Beli Produk Pendukung Israel
Bahkan berbagai situs wisata pun kerap mempromosikan Pulau Sempu sebagai salah satu pulau yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan saat ke Malang. Bahkan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Jawa Timur dibawah KLHK RI atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia juga mengklaim pulau ini sebagai salah satu potensi wisata.
Hal itu lantas menimbulkan misperception disejumlah kalangan masyarakat, sebab sejak awal pulau ini bukanlah tempat untuk berwisata melainkan cagar alam yang harus dilindungi. Oleh karena itu, Pulau Sempu seharusnya bebas dari kehadiran manusia.
Statusnya yang ditetapkan sebagai cagar alam seharusnya menjadikan pulau ini bersih dari segala aktivitas manusia, apalagi untuk pariwisata. Akan tetapi pada kenyataannya, setiap akhir pekan Pulau Sempu banyak dikunjungi oleh wisatawan yang melakukan camping, diving atau snorkeling.
Berdasarkan informasi yang beredar, Pulau Sempu terlarang untuk pariwisata karena bisa mengancam kelestarian keragaman hayati. Dijelaskan bahwa berwisata ke kawasan cagar alam adalah pelanggaran yang bisa dipidanakan.
Meskipun dilarang untuk wisatawan, namun pulau ini ternyata dijadikan sebagai tempat penelitian, pengembangan pengetahuan dan juga pendidikan konservasi. Jika seseorang mendapatkan izin untuk penelitian, maka diperbolehkan untuk masuk ke kawasan Pulau Sempu.
Sebagai cagar alam, Pulau Sempu dilarang untuk tempat wisata karena terdapat berbagai macam flora langka seperti Mangrove, Api-Api, Tancang dan lainnya yang tumbuh di pulau ini.
Berita Terkait
-
Ajang Promosi Budaya Daerah Mahasiswa, Closing Ceremony Gebyar Nusantara IPB 2023 Berlangsung Meriah
-
Guru Besar Gizi IPB Ungkap 5 Ciri Ikan Segar Bebas Formalin
-
PTPN Holding Berikan Hibah Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini ke IPB
-
Biro Parlemen Pemberitaan Parlemen Paparkan Karakter Berita DPR saat Terima Stuban IPB
-
Sekjen PDIP Hasto Ketemu Peneliti IPB, Sampaikan Keinginan Megawati Soal Ini
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
Terkini
-
7 Sunscreen Spray Terbaik untuk Melindungi Kulit, Praktis Dipakai Usia 20 Tahun ke Atas
-
5 Zodiak Paling Cocok dengan Capricorn, Siapa yang Bisa Mengatasi Si Ambisius?
-
7 Cara Mengetahui Sepatu Adidas Campus Ori vs Fake, Jangan Sampai Tertipu!
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 18-19 Oktober 2025, Kamu Salah Satunya?
-
5 Tren Skincare Korea 2025: Hanbang Herbal hingga Skin Cycling ala K-Beauty
-
Petualangan Seru di Jatim Park 2: Destinasi Wisata Wajib di Malang
-
Profil Iskandar ST, Ketua NasDem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap Kasus Judol
-
Warga Cikande Tolak Relokasi, Ini Dampak Jangka Panjang Terpapar Radiasi Cesium-137
-
Rahasia Cokelat Premium Indonesia: Ada Kisah Petani Lokal di Balik Rasa Mendunia
-
7 Sunscreen yang Waterproof untuk Berenang di Pantai, Aman buat Anak dan Dewasa