Suara.com - Penampilan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka di debat capres-cawapres Minggu (21/1/2024) menuai segudang acungan jempol sekaligus kritikan.
Tentu, seluruh isi pidato sang cawapres tak terlepas dari rekam jejak pendidikannya. Pendidikan Gibran terbilang mentereng lantaran putra Presiden RI, Joko Widodo (Widodo) tersebut menuntut ilmu di luar negeri.
Biaya kuliah Gibran juga tak murah lantaran kampusnya termasuk di jajaran universitas terbaik di dunia.
Berikut profil kampus Gibran.
Profil MDIS: Sejarah, biaya, hingga peringkat
Putra Jokowi ini terbang ke Singapura untuk menempuh studi SMA dan S1.
Gibran merupakan tamatan Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Kampus ini berdiri pada 1956 dan menjalin kerja sama dengan berbagai kampus luar negeri seperti University of Bradford, Inggris.
Menariknya, nama universitas tersebut juga tertera di ijazah S1 Gibran yakni denga gelar Bachelor of Science with Second Class Honours Second Division dengan program studi Marketing.
Namun kini, program studi marketing MDIS tak lagi berafiliasi dengan University of Bradford.
Baca Juga: Bak Langit dan Bumi, Beda Pendidikan Gibran vs Tom Lembong di Luar Negeri
Selain marketing, MDIS juga menawarkan berbagai program studi lainnya seperti manajemen dan bisnis, teknik, desain dan busana, kesehatan dan keperawatan, media dan komunikasi, pariwisata, psikolog, dan disiplin ilmu lainnya.
Adapun seorang mahasiswa MDIS rata-rata membayar SGD 9.500 atau Rp.104.500.000 per tahunnya untuk biaya kuliah.
Mengutip AD Scientific Index, MDIS memperoleh peringkat ke-21 untuk perguruan tinggi di Singapura dan peringkat ke-9710 di Asia.
Profil UTS Sydney: Sejarah, biaya, dan peringkat
Gibran kemudian melanjutkan studinya ke University of Technology Sydney (UTS) melalui program insearch.
Kampus yang didirikan pada 1988 silam ini memperoleh peringkat ke-159 untuk kampus terbaik dunia menurut Webometrics.
Per tahun 2024, kampus UTS mematok biaya AUD 35,000 (sekitar Rp 357 juta untuk 2-3 semester) hingga AUD 44,00 (sekitar Rp 449 juta untuk 4 semester).
Berita Terkait
-
Bak Langit dan Bumi, Beda Pendidikan Gibran vs Tom Lembong di Luar Negeri
-
Ganjar Pranowo Buat Cuitan Pepatah Jawa Diduga Sindir Gibran Rakabuming Usai Debat, Artinya Apa?
-
Serba-serbi Green Inflation, Pertanyaan Gibran Bikin Mahfud MD Gagal Paham
-
Soal 'Ulah' Gibran di Debat Cawapres, Ganjar Minta Orang Lain Menilai: Saya Ada Konfliknya
-
Gibran Refleks Bantu Petugas KPU yang Jatuh di Panggung Debat Cawapres, Tuai Pujian: Bukan Gimmick
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF untuk Pemotor, Wajib Pakai agar Tangan Tidak Belang
-
Cek 6 Shio Paling Hoki 15 Desember 2025, Kamu Beruntung atau Tidak Hari Ini?
-
Curhat Komunitas DAS Balantieng, Hulu Menyoal Kompensasi, Hilir Tuntut Ketegasan Polisi
-
Niacinamide vs Vitamin C, Mana yang Lebih Bagus untuk Mencerahkan Wajah?
-
Sepatu New Balance Apa yang Mengandung Kulit Babi? Kenali Ciri-cirinya
-
5 Rekomendasi Serum Wardah, Ampuh Hilangkan Flek Hitam Membandel untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Titik Terang Krisis Balantieng, RPDAS Dorong Aksi Pelestarian Demi Penyelamatan Sungai
-
Bahaya Mengintai di Sungai Balantieng dari Banjir hingga Tambang, Apa Dampaknya?
-
Tahun Baru, Saatnya Menata Finansial dengan Lebih Tenang
-
7 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2025, Ada Indonesia?