Suara.com - Sosok Helena Lim yang dikenal sebagai Crazy Rich PIK belakangan ramai disorot karena terseret kasus korupsi komoditas timah. Akibatnya, rumah mewah Helena digeledah dan beberapa barang bukti disita.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana mengatakan, dari penggeledahan tersebut pihaknya menyita barang bukti elektronik, kumpulan dokumen terkait, serta uang tunai sebesar Rp10 miliar dan SGD 2.000.000 atau setara Rp 23,4 miliar.
Jadi secara total, Kejagung menyita lebih dari Rp 33 miliar uang dalam dua mata uang berbeda.
Sebelum namanya terseret kasus korupsi, Helena dikenal sebagai sosialita yang kerap pamer barang-barang mewah dan bergaul dengan para artis Tanah Air.
Saat hadir di kanal YouTube Ashanty, ia mengaku kesuksesannya berawal saat dirinya bekerja di bank dan menjadi broker.
Bekerja menjadi marketing di sebuah bank di kota kelahirannya Medan, Sumatera Utara sekitar tahun 1996, gajinya kala itu Rp450 ribu per bulan.
Belum setahun Helena bekerja, terjadi krisis moneter (krismon) yang membuat perekonomian goyah. Melihat peluang yang ada, Helena lalu beralih dan menggunakan keahliannya untuk menjadi broker dalam jual beli uang dolar.
Dari sana, ia mendapat komisi yang lumayan. Ditambah dengan kegigihannya 'jemput bola', dia lantas diandalkan sebagai broker oleh klien-kliennya.
"Gue teleponin itu klien semua, 'nanti kalau mau jual beli dolar, cari gue ya', gue dapet fee dari situ, jadi broker," cerita Helena, dikutip dari YouTube The Hermansyah A6.
Baca Juga: Sosok Crazy Rich Helena Lim yang Diduga Tersangkut Kasus Korupsi, Ternyata Pernah Rilis Lagu
Tak cuma jual beli uang dollar, ia juga menjadi broker untuk ranah properti. "Aku dari yang dari gaji sebulan Rp450 ribu, jadi sehari aku bisa dapat Rp15 juta sampai Rpp30 juta," ungkapnya.
"Aku kerjanya marketing, tapi aku rajin duduk di kursi customer service, teller, suka nyapa-nyapa klien yang datang, jadi awalnya semuanya dari situ," sambung Helena.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi