Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merencanakan KB vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos). Sebagai informasi, vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen pada pria untuk mengendalikan kelahiran.
Rencana vasektomi dijadikan syarat penerima bansos terus menuai pro dan kontra. Lalu seperti apa prosedur vasektomi dan persiapannya?
Prosedur vasektomi
Menyadur WebMD, vasektomi merupakan prosedur singkat untuk menghentikan sperma keluar dari tubuh. Dokter bedah akan memotong dan menyegel vas deferens, saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.
Tindakan tersebut akan menghalangi sperma mencapai air mani saat pria ejakulasi. Tanpa sperma yang keluar dari tubuh, maka pria yang menjalani vasektomi tidak dapat membuahi sel telur pasangan.
Meski demikian, prosedur vasektomi tidak membuat pria kehilangan gairah seksual. Sebaliknya, pria tetap bisa mengalami orgasme dan ejakulasi.
Pada intinya, vasektomi merupakan tindakan untuk mencegah kehamilan. Namun perlu diingat, vasektomi tidak bisa melindungi pria dan pasangannya dari infeksi menular seksual (IMS).
Tahap pertama: Konsultasi
Menyadur Clevand Clinic, prosedur vasektomi harus melewati beragam tahap. Tahap pertama yang terpenting adalah konsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan tentang prosedur. Ajak juga pasangan dalam sesi ini.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Disemprot Psikolog Usai Bela Aura Cinta: Anak Itu Harus Diwaspadai
Dalam konsultasi ini, pasangan akan diberikan edukasi dan pertimbangan mendalam tentang vasektomi. Salah satunya adalah keyakinan sudah tidak ingin memiliki anak kandung, mengingat vasektomi adalah kontrasepsi permanen yang tidak bisa dibatalkan.
Dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang rencana vasektomi, misalnya:
- Apakah Anda memiliki riwayat pendarahan berlebihan atau kelainan darah?
- Apakah Anda memiliki alergi atau kepekaan terhadap antibiotik atau anestesi lokal, termasuk benzocaine atau lidocaine?
- Apakah Anda saat ini memiliki kondisi kulit yang memengaruhi skrotum, termasuk jerawat yang terinfeksi?
- Apakah Anda mengonsumsi obat resep atau obat bebas, termasuk pengencer darah (antikoagulan) dan suplemen herbal?
- Apakah Anda pernah mengalami cedera (seperti hernia) atau operasi lain (seperti operasi perbaikan hernia) pada selangkangan, termasuk penis atau skrotum?
- Apakah Anda memiliki riwayat infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi genital?
Tahap kedua: Consent atau bersedia
Jika sudah menjalani konsultasi, tahap selanjutnya adalah consent. Pria harus memberikan izinnya untuk menjalani prosedur vasektomi. Ini bisa dilakukan dengan menandatangani formulir.
Dalam proses ini, mereka harus sudah memahami prosedur, risiko, dan tingkat keberhasilan vasektomi. Jadi, sebaiknya jangan menandatangani formulir apa pun jika masih ada pertanyaan yang mengganjal, atau belum sepenuhnya yakin.
Tahap ketiga: Mencukur dan mencuci
Tahap selanjutnya jika menyetujui vasektomi adalah segera mencukur atau mencuci rambut dari skrotum. Ini bisa dilakukan pada malam atau pagi hari sebelum menjalani vasektomi.
Singkirkan semua rambut hingga ke bagian atas penis, termasuk rambut kemaluan yang jatuh ke skrotum. Jangan gunakan pisau cukur listrik pada skrotum. Lebih baik pakai pisau cukur sekali pakai bermata tunggal.
Untuk mengurangi risiko infeksi, cuci skrotum dan selangkangan secara menyeluruh dengan sabun antibakteri dan air hangat. Pastikan juga untuk mengeringkan area tersebut secara menyeluruh.
Tahap keempat: Perhatikan konsumsi obat-obatan
Persiapan vasektomi selanjutnya adalah memperhatikan konsumsi obat-obatan. Minum obat-obatan tertentu sesuai petunjuk beberapa jam sebelum operasi.
Selain itu, jangan makan makanan berat sebelum vasektomi, tetapi juga jangan menghindari makanan. Makanlah makanan ringan dan minum cairan sebelum prosedur.
Persiapan lainnya juga bisa meliputi outfit. Sebaiknya bawa celana atletik yang bersih (jock strap) atau celana pendek atletik yang ketat.
Tahap kelima: Operasi vasektomi
Prosedur vasektomi sendiri ada dua jenis, yaitu vasektomi dengan sayatan dan vasektomi tanpa sayatan. Keduanya sama-sama mengandalkan anestesi lokal untuk membuat skrotum mati rasa. Anestesi lokal bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprotan.
Selanjutnya, dokter akan menutup ujung vas deferens pasien. Tujuanya untuk mencegah sperma bercampur dengan air mani dan keluar saat ejakulasi.
Sebagai informasi, prosedur vasektomi dengan sayatan dimulai dengan ahli urologi menggunakan pisau bedah untuk membuat satu hingga dua sayatan kecil di skrotum.
Sementara untuk prosedur vasektomi tanpa pisau bedah, dokter tidak memberikan sayatan. Sebagai gantinya, dokter menggunakan instrumen kecil untuk membuat lubang di skrotum dan membukanya sedikit dengan lembut.
Setelah dokter membuat lubang, baik dalam vasektomo sayatan atau tanpa bedah, selanjutnya mereka akan:
- Menggunakan alat untuk memegang vas deferens
- Membelah vas deferens, mengikatnya, dan menjepitnya
- Menggunakan arus listrik untuk menutup ujung vas deferens, atau prosedur ini dikenal dengan nama kauterisasi
- Menutup sayatan dengan jahitan jika perlu
Seorang ahli urologi hanya mengangkat sebagian kecil vas deferens selama vasektomi. Artinya, mereka tidak mengangkat testis atau bagian lain dari sistem reproduksi.
Prosedur vasektomi juga sangat cepat, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Keamanannya pun terjaga.
Berita Terkait
-
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Disemprot Psikolog Usai Bela Aura Cinta: Anak Itu Harus Diwaspadai
-
Disebut 'Gubernur Konten' di Rapat Komisi II DPR, Dedi Mulyadi Tegas: Jabar Jadi Hemat Iklan Rp 47 M
-
Syok Lihat Sampah Tak Terurus di Pasar Caringin, Dedi Mulyadi : Ini Pasar Atau Sawah?
-
Dedi Mulyadi Beri Rp300 Juta untuk Korban Sirkus OCI, Sindir Taman Safari?
-
Aura Cinta Dihujat, Dedi Mulyadi Kena Sentil Wakil Ketua DPRD Jabar: Tobat!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rahasia Awet Muda: Jaga 3 Protein Kulit Ini Supaya Wajah Tetap Kencang dan Glowing
-
Heboh Pendidikan Gibran, Berapa Biaya Kuliah di UTS Insearch Sydney? Cek Rinciannya
-
Zodiak Cancer Cocok Kerja Apa? Ini Pilihan Profesi untuk Si Loyal dan Berkomitmen
-
Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Mahfud MD, Bakal Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian?
-
Profil Jimmy Kimmel, Acaranya Dihentikan setelah Komentar soal Penembakan Charlie Kirk
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Pendidikan dan Pekerjaan Mega Nusi, Istri Anggota DPRD Gorontalo yang Viral
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah Sesuai Jenis Kulit, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya