Lifestyle / Komunitas
Rabu, 17 September 2025 | 12:55 WIB
SMA Santo Yosef Solo (Ist)

Suara.com - Pihak SMA Santo Yosef Solo angkat bicara mengenai ijazah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Ini setelah Roy Suryo menyebut Gibran pernah bersekolah di Santo Yosef Solo.

SMA Santo Yosef menegaskan bahwa Gibran tidak pernah menempuh pendidikan di tempat mereka. Artinya, isu ijazah Gibran merupakan lulusan SMA Santo Yosef tidak benar.

Terlepas dari itu, menarik untuk melongok profil SMA Santo Yosef Solo dan fasilitasnya. Apalagi, sekolah Katolik ini cukup bergengsi di tempat kelahiran Gibran.

Seperti apa sejarah SMA Santo Yosef Solo?

Profil SMA Santo Yosef Solo: Sejarah dan Fasilitas

SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta, yang lebih dikenal sebagai SMA Santo Yosef Solo, merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah atas swasta bergengsi di Kota Solo, Jawa Tengah.

Didirikan di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur, sekolah ini telah berdiri sejak tahun 1960-an. SMA ini menjadi pilihan utama bagi siswa-siswi yang menginginkan pendidikan berkualitas dengan sentuhan nilai-nilai Katolik.

Berlokasi di Jalan Adi Sucipto (atau Jalan Kelengkeng 1), Kerten, Kecamatan Laweyan, sekolah ini dikelilingi lingkungan hijau yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk pusat kota, sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Motonya "Dipanserhati" yang artinya "Dipelihara dengan Telaten". SMA Santo Yosef Solo menekankan pembentukan karakter siswa melalui pendidikan holistik, menggabungkan aspek akademik, spiritual, dan sosial.

Baca Juga: Menguak Kiprah Roy Suryo yang Ditunjuk Jadi Ahli Pemakzulan Gibran: dari Narasumber hingga Menteri

Sejarah SMA Santo Yosef Solo tidak lepas dari jaringan Yayasan Pangudi Luhur, yang berasal dari Spanyol dan menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sekolah ini awalnya dibangun untuk melayani komunitas Katolik di Solo, tetapi kini terbuka bagi siswa dari berbagai latar belakang agama.

Fasilitasnya cukup lengkap untuk mendukung proses belajar mengajar modern.

Ada lapangan sepak bola, dua lapangan basket, dua lapangan voli, tiga lapangan badminton, dua meja tenis meja, lapangan padel, perpustakaan yang luas, laboratorium bahasa, laboratorium IPA, dan ruang komputer.

Ruang kelasnya dirancang ergonomis dengan rasio siswa per rombel sekitar 33,77 siswa. Sementara rasio siswa per ruang kelas mencapai 18,29.

Sekolah ini juga bangga dengan kualitas gurunya, di mana 90,32% guru bersertifikat kualifikasi, 61,29% bersertifikasi, dan 100% ruang kelas layak.

Load More