Lifestyle / Male
Rabu, 17 September 2025 | 17:07 WIB
Potret Mohammad Qodari dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan (YouTube/Sekretariat Presiden)
Baca 10 detik
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Muhammad Qodari resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pada Rabu, 17 September 2025 di Istana Negara, Jakarta.

Diketahui, Prabowo melakukan reshuffle kabinet untuk kedua kalinya pada hari ini. Sejumlah tokoh ditunjuk sebagai kepala hingga wakil badan setingkat menteri.

Qodari diangkat menjadi KSP menggantikan posisi AM Putranto. Pelantikannya pun tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96/P dan 97/P Tahun 2025.

"Demi Allah saya bersumpah, demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Prabowo diikuti oleh Qodari, dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Resmi dilantik menjadi KSP, berikut ulasan mengenai rekam jejak sosok yang juga menjabat sebagai Komisaris Pertamina Hulu Energi ini.

Potret Mohammad Qodari dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan (YouTube/Sekretariat Presiden)

Rekam Jejak Karier Muhammad Qodari

Muhammad Qodari saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) mengantikan AM Putranto. Sebelumnya, ia adalah wakil KSP sejak 21 Oktober 2024.

Melansir dari laman resmi Pertamina, saat ini Qodari masih menjabat sebagai salah satu Komisaris PT Pertamina Hulu Energi.

Jauh sebelumnya, Qodari mengawali karier sebagai peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 2002.

Baca Juga: Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri Dianugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan oleh Prabowo

Pada 2003, Qodari mengemban amanah sebagai Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Chief Editor Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine.

Berselang dua tahun, tepatnya pada 2005, Qodari ditunjuk sebagai Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia.

Dengan pengalaman yang dimilikinya, pada 2006, Qodari mendirikan lembaga riset sendiri pada 2006 dengan bernama Indo Barometer (IB).

Soal perjalanan pendidikan, Qodari diketahui pernah menempuh kuliah S1 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) pada 1997.

Ia kemudian meneruskan pendidikan S2 di University of Essex, Inggris pada 2002, serta S3 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM angkatan 2007.

Load More