Lifestyle / Komunitas
Rabu, 24 September 2025 | 13:34 WIB
Beda Sekolah Garuda dan Sekolah Biasa (freepik)

Suara.com - Presiden Prabowo membuat terobosan untuk pendidikan Indonesia dengan merancang pendidikan berbasis Sekolah Garuda. Hal ini memicu diskusi publik, apa beda Sekolah Garuda dan sekolah biasa yang selama ini sudah berjalan. 

Dengan adanya terobosan ini, pendidikan di Indonesia tengah memasuki babak baru dengan hadirnya Sekolah Unggulan Garuda, program khusus yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025.

Untuk menjawabnya, mari kita bedah lebih dalam mengenai perbedaan konsep, tujuan, serta sasaran kedua jenis sekolah tersebut.

Sekolah Garuda hadir sebagai wujud dari upaya pemerintah pusat dalam menyiapkan generasi muda yang mampu bersaing di level internasional. Program ini dikelola langsung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) dengan dukungan pemerintah daerah.

Tujuan dan Ciri Khas Sekolah Garuda

Tujuan utama sekolah Garuda adalah mengoptimalkan potensi siswa dengan kecerdasan di atas rata-rata agar mereka dapat menembus perguruan tinggi terbaik dunia.

Dengan kata lain, Sekolah Garuda ditujukan bagi peserta didik berprestasi yang mampu menjalani pendidikan dengan standar lebih tinggi dari sekolah biasa.

Ciri Khas Sekolah Garuda

  • Dasar hukum jelas yakni berdiri atas dasar Inpres Nomor 7 Tahun 2025.
  • Konsep boarding school artinya siswa tinggal di asrama dengan fasilitas berstandar internasional.
  • Fokus pembinaan menyeluruh mencakup peningkatan kompetensi siswa, guru, hingga manajemen sekolah.
  • Seleksi ketat dan transparan, di mana penerimaan siswa didasarkan pada prestasi, latar belakang ekonomi, dan geografi.

Menariknya, ada dua jalur untuk menjadi siswa Sekolah Garuda. Pertama, beasiswa penuh yang mencapai 80 persen dari total siswa, diberikan kepada peserta didik kurang mampu. Kedua, jalur berbayar sebesar 20 persen untuk siswa berprestasi dari keluarga berkecukupan. Dengan skema ini, pemerintah ingin menjaga inklusivitas sekaligus kualitas.

Baca Juga: Siapa Dokter Tifa? Dulu Soroti Ijazah Jokowi, Kini Kritik Pendidikan Gibran

Hingga kini sudah ada 12 Sekolah Garuda Transformasi di 11 provinsi, yaitu sekolah-sekolah unggulan yang ditingkatkan statusnya. Selain itu, pemerintah juga menargetkan pembangunan 40 sekolah baru hingga tahun 2029, dengan empat lokasi awal di NTT, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.

Tujuan dan Ciri Khas Sekolah Biasa

Di sisi lain, Sekolah Biasa tetap menjadi tulang punggung sistem pendidikan Indonesia. Sekolah ini tersebar di hampir seluruh pelosok negeri, memberikan akses pendidikan dasar hingga menengah kepada anak-anak dari latar belakang sosial, ekonomi, dan akademik yang beragam.

Berbeda dengan Sekolah Garuda yang fokus pada pendidikan berstandar internasional, Sekolah Biasa lebih menekankan pemerataan akses pendidikan.

Kurikulumnya mengikuti Kurikulum Merdeka, yang menitikberatkan pada pembelajaran menyenangkan, diferensiasi sesuai kebutuhan siswa, serta berbasis pemahaman.

Ciri Khas Sekolah Biasa

  • Pengelolanya dijalankan oleh Kemendikdasmen bersama pemerintah daerah.
  • Konsep sekolah reguler adalah siswa pulang pergi setiap hari, tanpa asrama.
  • Kurikulum Merdeka memberikan ruang kebebasan belajar dan mendorong kreativitas.
  • Sasaran luas sekolah ini mencakup murid dari segala latar belakang ekonomi maupun kemampuan akademik.
  • Guru di Sekolah Biasa umumnya merupakan lulusan seleksi CPNS atau PPPK, yang ditugaskan oleh pemerintah daerah sesuai kebutuhan wilayah. Hal ini membuat sekolah reguler tetap menjadi sarana utama bagi sebagian besar anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan.

Perbedaan Utama

Bila dibandingkan, perbedaan utama Sekolah Garuda dan Sekolah Biasa bisa dilihat dari beberapa segi. Pertama, dari segi tujuan. Sekolah Garuda fokus mencetak lulusan berdaya saing global, sedangkan Sekolah Biasa menekankan pemerataan akses pendidikan.

Kemudian yang kedua dari segi konsep. Sekolah Garuda berbentuk boarding school dengan standar internasional, sementara Sekolah Biasa berbentuk sekolah reguler pulang-pergi.

Ketiga dari segi sasarannya, Sekolah Garuda hanya menerima siswa dengan potensi akademik tinggi, sedangkan Sekolah Biasa terbuka untuk semua kalangan.

Terakhir dari segi pendanaan, Sekolah Garuda menggunakan skema campuran antara beasiswa penuh dan jalur berbayar, sedangkan Sekolah Biasa dibiayai pemerintah dengan biaya pendidikan relatif lebih terjangkau.

Demikian itu informasi soal beda sekolah Garuda dan sekolah biasa. Kehadiran dua model pendidikan ini merupakan tulang punggung sumber daya manusia Indonesia untuk generasi yang akan datang. Diharapkan program pendidikan ini mampu melahirkan generasi emas yang siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar kebangsaan.

Kontributor : Mutaya Saroh

Load More