Suara.com - Pendidikan Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, belakangan menjadi topik hangat.
Banyak pihak menyoroti latar belakang akademiknya, khususnya karena ia menempuh studi sarjana di Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Nama kampus ini langsung mencuri perhatian, terlebih karena reputasinya kerap menuai pro dan kontra. Lantas, kampus MDIS ranking berapa di Singapura?
MDIS sering dipandang menarik karena bekerja sama dengan berbagai universitas ternama dari Inggris, sehingga lulusannya bisa memperoleh ijazah internasional.
Namun, di balik fasilitas lengkap yang ditawarkan, posisi kampus ini dalam daftar peringkat justru kerap dipertanyakan.
Banyak orang membandingkannya dengan universitas-universitas papan atas Singapura maupun kampus terkemuka di Indonesia.
Berikut adalah ulasan lengkap terkait profil MDIS, akreditasi, hingga ranking kampus tempat Gibran menempuh pendidikan ini.
Profil MDIS Singapura
Management Development Institute of Singapore (MDIS) berdiri sejak 1956 sebagai lembaga pendidikan tinggi swasta nirlaba.
Dengan pengalaman lebih dari enam dekade, MDIS menawarkan program mulai dari diploma, sarjana, hingga pascasarjana.
Baca Juga: Tak Hanya KTP, Pemerintah Juga Mau Luncurkan Ijazah Berbentuk Digital
Keunggulan utamanya terletak pada kerja sama dengan sejumlah universitas internasional, terutama dari Inggris.
Melalui sistem afiliasi ini, mahasiswa MDIS bisa mendapatkan gelar dari universitas mitra, salah satunya University of Bradford, tempat Gibran memperoleh ijazah sarjana.
Kampus utama MDIS berlokasi di 501 Stirling Road, Singapura. Dari luar, kompleks kampus ini terlihat modern dan cukup megah.
Di dalamnya tersedia berbagai fasilitas pendukung pembelajaran, antara lain Resource Hub (perpustakaan digital dan fisik), laboratorium life sciences, teknik, dan IT, studio radio serta televisi, pusat pelatihan perhotelan, auditorium, sport hall, hingga asrama mahasiswa.
Kehadiran asrama ini menjadikan MDIS sebagai salah satu dari sedikit perguruan tinggi swasta Singapura yang menyediakan fasilitas tempat tinggal di dalam area kampus.
Dalam hal akreditasi, MDIS terdaftar sebagai Private Education Institution (PEI) dan berada di bawah pengawasan pemerintah Singapura melalui skema EduTrust.
Sertifikasi ini penting karena hanya kampus dengan akreditasi EduTrust yang bisa menerima mahasiswa internasional dengan izin belajar.
Sejak Oktober 2024, fungsi pengawasan EduTrust dialihkan dari Council for Private Education (CPE) ke SkillsFuture Singapore (SSG). Hal ini menegaskan bahwa MDIS tetap diakui secara resmi dalam sistem pendidikan tinggi Singapura.
Tak hanya di Singapura, MDIS juga mengembangkan jaringan global dengan membuka kampus di luar negeri, seperti di Johor (Malaysia), Tashkent (Uzbekistan), dan Dushanbe (Tajikistan).
Selain itu, kampus ini aktif menjalin kerja sama dengan berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.
Peringkat MDIS di Singapura
Meski memiliki sejarah panjang dan fasilitas lengkap, peringkat MDIS ternyata masih jauh dari kata unggul.
Berdasarkan data AD Scientific Index 2024, MDIS hanya menempati peringkat ke-46 dari 55 kampus di Singapura.
Jika dilihat dari level Asia, posisinya berada di urutan 8.985, sementara di tingkat dunia, MDIS tercatat di peringkat 19.300.
Angka ini menunjukkan bahwa kontribusi akademik, penelitian, dan publikasi ilmiah dari kampus ini masih tergolong rendah dibandingkan perguruan tinggi lain.
Sebagai perbandingan, Universitas Gadjah Mada (UGM) di Indonesia menempati posisi ke-568 di Asia dan 2.317 di dunia, sedangkan kampus swasta seperti Universitas Mercu Buana masih lebih baik dengan ranking 689 di Asia dan 2.632 di dunia.
Fakta ini memperlihatkan bahwa dalam aspek akademik internasional, MDIS belum mampu bersaing dengan kampus papan atas, baik di Singapura maupun di negara tetangga.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
7 Prompt Gemini AI Foto Wisuda Sendiri, Hasil Estetik dan Timeless
-
Balas Dendam Kelas Sultan! Tasya Farasya Pakai Hermes Rp7,5 Miliar saat Gugat Suami Rp100 Perak
-
Tips dan Manfaat Pembiayaan Digital untuk Hidup Lebih Praktis
-
Ribut- Ribut Paha vs Dada, Mana yang Lebih Sehat dan Enak Dimakan?
-
Pengacara Muda Tasya Farasya Jadi Perbincangan, Siapa Sosok Sangun Ragahdo?
-
13 Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Ubah Foto Jadul Jadi HD, Langsung Jelas Seketika!
-
Tasya Farasya Hanya Minta Nafkah Anak Rp100 ke Ahmad Assegaf, Berapa Besaran yang Seharusnya?
-
Pastel Paradise: Koleksi Gingersnaps yang Bikin Anak Bebas Bergerak, Tetap Rapi dan Percaya Diri!
-
Viral! Pencuci Tray MBG Unboxing Gaji Pertama Sampai Terharu, Netizen: Lebih Besar dari Guru Honorer
-
7 Masker Wajah Murah untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp2 Ribuan