Suara.com - Jakarta, Jika dana saksi dari partai pemilu direalisasikan, maka itu berarti bahwa rakyat dirampok berkali-kali. Hal itu diungkapkan Ketua Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adi Masardi yang juga mantan juru bicara RI era Gus Dur.
"Rakyat sudah membiayai pemilu Rp 17 triliun. Sebelum itu, rakyat juga sudah membiayai partai-partai politik. Sekarang mau dibikin dana saksi partai politik diambil dari anggaran negara. Jadi, rakyat dirampok berkali-kali," ucap Adi Masardi usai diskusi "10 Potensi Masalah Pemilu 2014" di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini,Jakarta Pusat, Sabtu (9/2).
Menurut Adi Masardi, pemerintah mengakui tak bisa mengembalikan kepercayaan publik dalam penyelenggaraan pemilu yang bersih dan bebas dari kecurangan, lalu membuat kebijakan soal dana saksi dari partai politik yang diambil dari anggaran negara (APBN, red).
Uang saksi itu, lanjutnya, fakta ketidaksiapan pemerintah dalam penyelenggaraan pemilu dan menunjukkan prilaku pemerintah yang anti demokrasi. Karena seharusnya, pemerintah memperkuat Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lebih parah lagi, sambung Adi, partai-partai politik juga setuju bahkan mendukung agar dana saksi dari partai politik ini direalisasikan.
"Ini sama saja semua partai mengakui KPU tidak mampu mengadakan pemilu yang bersih dari kecurangan atau manipulasi. Ini pengakuan bahwa KPU tidak jujur," tegasnya.
Berita Terkait
-
Ade Kuswara dari Partai Apa? Ini Sosok Bupati Bekasi Muda yang Terjaring OTT KPK
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Golkar: Legislator Harus Punya Kapasitas Memadai Lindungi Rakyatnya dari Bencana
-
Dasco Jelaskan Nasib Jabatan Bupati Mirwan MS Secara Ketatanegaraan Demokratis
-
Dasco soal Bupati Aceh Selatan: Kami Usulkan Diberhentikan Sementara, Pecat Selamanya Ranah DPRD
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh