Suara.com - Jakarta, Kapolri Jenderal Sutarman harus segera menghentikan proyek pengadaan Alat Komunikasi (Alkom) dan Alat Khusus (Alsus) Sistem Pengamanan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014. Sebab, alat senilai Rp 77,5 miliar yang akan ditempatkan di Polda Metro Jaya tersebut sangat rawan penyadapan.
Demikian dinyatakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, Kamis (13/2/2014).
Dari penelusuran IPW, kata Neta, frekwensi Alkom dan Alsus aparat keamanan selama ini berada di bawah 400 MHz. Polri sendiri menggunakan frekwensi 380 MHz. Sebab, frekwensi ini dinilai sangat aman dari berbagai upaya penyadapan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Tapi ironisnya, Neta melanjutkan, ada pihak tertentu yang memaksakan kehendaknya agar Alkom Alsus Pam Capres dan Cawapres 2014 menggunakan frekwensi 800 MHz. Padahal, menurut Neta, frekwensi ini sangat rawan penyadapan.
"Anehnya lagi, pengadaan Alkom Alsus Pam Capres dan Cawapres 2014 yang rawan penyadapan itu sudah masuk dalam Rekap Alokasi Anggaran Belanja Modal Polri Tahun Anggaran 2014," kata Neta.
Artinya, Neta menambahkan, proyek pengadaan alat akan segera dilakukan. Alkom Alsus rawan penyadaan itu sebanyak 4.040 unit, terdiri dari Digital Portable Radio 800 MHz AP CO 25, Analog Portable Radio MHz, Radio Base Station Trunking 12 CH 800 MHz AP CO 25, Power Suplay Repeater GTR 800, dan Power Amplifier GTR 800 MHz.
Sebelumnya, Biro Tekom (Teknologi Komunikasi) Polri sudah membuat surat edaran bahwa frekwensi Alkom Alsus Polri berada di bawah 400 MHz. Tujuannya agar frekwensi Polri senantiasa aman dan tidak rawan penyadapan. Tapi, ada pihak-pihak tertentu yang dimotori para mafia proyek dan kepentingan politis lainnya, yang memaksakan kehendaknya agar Polri menggunakan Alkom Alsus Pam Capres Cawapres 2014 dengan frekwensi 800 MHz.
Untuk itu, IPW mendesak Kapolri segera membatalkan proyek Alkom Alsus Pam Capres dan Cawapres 2014 dan menggantinya dengan frekwensi yang ditentukan Polri. Sehingga Pemilu dan Pilpres 2014 berjalan aman, keberadaan Capres dan Cawapres 2014 juga aman serta tidak diganggu, diteror, atau disadap pihak-pihak tertentu.
Tag
Berita Terkait
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Apa Sebenarnya Tugas Brimob saat Terjadi Demonstrasi?
-
IPW Sebut Pengerahan Anggota TNI di Kejaksaan Melanggar Konstitusi, Desak Presiden-DPR Turun Tangan
-
"Plintat-Plintut", Tuduhan Oplosan BBM Pertamina Bikin Rakyat Bingung
-
Gaduh Pertamax Oplosan, IPW Desak Kapolri Perintahkan Uji Sampel BBM di Seluruh SPBU
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Bom Waktu di Bawah Flyover: Mengapa Sampah Menggunung di Ciputat?
-
Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM Rayakan pra-Natal Bersama Masyarakat Desa Kao
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Anggota DPRD Singgung Nias Merdeka, Mengapa Pejabat Daerah Mulai Lempar Pernyataan Kontroversial?
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel