Suara.com - Abu letusan Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, telah mengakibatkan sejumlah bandar udara (Bandara) ditutup. Sejumlah sekolah di Yogyakarta, Solo, dan sejumlah daerah di Jawa Tengah telah diliburkan untuk mencegah para siswa terkena penyakit yang dibawa oleh debu gunung tersebut.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama melalui pesan elektroniknya, Jumat (14/2) menyampaikan penyakit yang perlu diwaspadai terkait dengan tebaran abu letusan Gunung Kelud.
Berikut daftar penyakit yang perlu diwaspadai itu:
1. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
2. Pneumonia, Bronkitis dan Infeksi Saluran Napas Bawah Lainnya;
3. Iritasi mata dalam bentuk radang, alergi dll;
4. Iritasi kulit, infeksi dan alergi;
5. Gangguan saluran cerna akan dapat terjadi kalau polutan udara akibat letusan mencemari air, tanaman dan bahan pangan lainnya;
6. Perburukan dari penyakit kronik yang sudah lama dihadapi, baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stress, lalai makan obat karena sibuk, dll.
Seperti dilansir dari laman Setkab.go,id, Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah penyakit yang timbul sebagai dampak tebaran abu letusan Gunung Kelud, yaitu:
1. Hindari keluar rumah bila tidak perlu sekali;
2. Sementara hindari berkendara, terutama dengan sepeda motor;
2. Bila terpaksa keluar rumah gunakan pelindung seperti helm dan memakai masker;
3. Menutup sarana air seperti sumur gali terbuka dan penampungan air terbuka jangan terkena debu;
4. Mencuci dengan bersih semua makanan, buah, sayur;
Berita Terkait
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Sakit Tak Kunjung Sembuh, Fahmi Bo Akhirnya Temukan Sumber Masalah Kesehatannya
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan