Suara.com - Kepala Bagian Teknik tim balapan Formula 1 (F1) Red Bull, Adrian Newey, mengeluarkan komentar berisi kritikan terbaru mengenai aturan poin ganda (double points) di seri balapan terakhir F1 tahun ini.
Sebagaimana diketahui, untuk tahun ini, otoritas F1 memutuskan adanya peraturan perolehan poin ganda di seri balapan terakhir di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, pada 23 November 2014. Hal itu disebut bertujuan agar persaingan balapan tetap akan seru hingga seri paling akhir.
Seperti diketahui pula, pembalap tim Red Bull, Sebastian Vettel, merupakan juara tahun lalu, dengan kemampuan mendominasi sebagai yang tercepat di sembilan seri balapan terakhir.
Sehubungan dengan itu, Newey pun menjadi salah satu yang terbaru dalam daftar pengkritik aturan anyar tersebut. Menurutnya, hal itu justru hanya akan membuat balapan terkenal ini menjadi "murahan".
"Ini hanya pandangan pribadi. Tapi (jelas) saya bukan salah satu yang mendukungnya," ungkap Newey, seperti dikutip Autosport. Sebelumnya, bos F1 sempat mengatakan bahwa aturan baru ini salah satunya adalah untuk kepentingan tim Ferrari.
"Bagi saya, rasanya sangat tidak benar ketika peringkat ketiga (di balapan terakhir) akan lebih berarti daripada menjadi nomor satu di Monaco atau seri balapan lainnnya," tutur Newey lagi.
"Adalah hal memalukan ketika dalam upaya menjaga agar balapan ini tetap hidup hingga seri terakhir, kita harus mengambil 'rute' palsu ini. Bagi saya, ini terlihat hanya membuat olahraga ini jadi murahan," tambahnya.
"Ini membuatnya (F1) jadi mirip-mirip WWF bagiku," sambung Newey.
Kendati begitu, Newey juga mengaku sadar bahwa meski ada banyak kritik, para pengelola F1 akan mempertahankan dan tetap menjalankan aturan baru itu, setidaknya untuk tahun ini. Sementara soal apakah aturan itu akan berlanjut ke 2015, menurutnya akan bergantung pada opini publik, serta data jumlah penonton di seri terakhir.
"Saya rasa untuk (dibatalkan) tahun ini, tidak," kata Newey. "(Sedangkan) Apakah itu akan diubah untuk musim berikutnya atau tidak, akan tergantung pada opini publik setelah musim ini berakhir," timpalnya.
"Tentu saja, jika angka jumlah penonton jauh lebih baik, dan orang-orang tidak banyak melontarkan protes (di pengujung musim balap), maka aturan itu akan dinilai sukses dan kemungkinan besar akan berlanjut," tandasnya. (Scoresway)
Berita Terkait
-
Mobil Ajak Komunitas dan Fans F1 Nobar GP Abu Dhabi 2025 Bersama Lumcor Experience
-
Kalah 2 Poin Saja, Max Verstappen Tetap Bangga Meski Gagal Rebut Gelar Juara Dunia F1 2025
-
Lando Norris Kunci Gelar Juara Dunia Formula 1 2025
-
Ogah Pusing, Max Verstappen Anggap Gelar Juara Dunia Tidak Terlalu Penting
-
Siapa Hannah Schmitz? Wanita Inggris Otak di Balik Keajaiban Max Verstappen di F1
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?