Suara.com - Jurnalis Agence France-Presse (AFP), Sardar Ahmad (40 tahun) beserta istri dan dua orang anaknya tewas dibunuh oleh kelompok bersenjata di hotel Serena, Kabul, Afghanistan, Jumat (21/3/2014). Insiden itu terjadi ketika empat remaja yang membawa senjata berhasil lolos dari pemeriksaan di hotel Serena yang tengah menggelar acara Tahun Baru Persia.
Empat remaja itu menyembunyikan senjata di balik kaus kakinya. Mereka berhasil melepaskan tembakan di area hotel yang menjadi tempat menginap favorit jurnalis asing di Kabul, Afghanistan. Seorang anak Asdar masih dalam kondisi kritis akibat terkena tembakan. Serangan ke hotel itu menewaskan sembilan orang, empat diantaranya warga negara asing.
Jenazah Sardar diidentifikasi oleh fotografer AFP di rumah sakit. Sardar mulai bekerja di AFP pada 2003 untuk meliput pasukan koalisi Amerika di Bagram, daerah yang menjadi markas tentara Amerika. Setelah itu, dia menjadi reporter senior AFP di Kabul dan meliput berbagai macam berita, mulai dari perang, politik dan juga sejumlah aspek lain dalam kehidupan.
Spesialisasi Sardar adalah liputan masalah keamanan dan dia mempunyai hubungan baik dengan pemerintah Afghanistan serta Taliban. Ini membuat dia mudah melakukan peliputan dari dua sisi terkait konflik yang terjadi di Afghanistan. Sardar merupakan jurnalis yang bisa meliput semua isu. Dia tidak hanya menulis berita tentang perang tetapi sisi manusiawi dari Afghanistan.
Beberapa waktu lalu, dia menulis cerita tentang seekor macan yang diselamatkan oleh petugas pelindung binatang. Macan itu tinggal di atas atap rumah di Kabul. Cerita pendek tersebut merupakan lanjutan dari berita yang dibuatnya tahun lalu.
Karena sering meliput kegiatan tentara Amerika, Sardar mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang bagus dan mempunyai aksen Amerika. Di luar AFP, Sardar mendirikan kantor berita lokal yaitu Kabul Pressistan yang menyediakan bantuan terjemahan kepada wartawan asing yang datang ke Kabul. (AFP)
Berita Terkait
-
Korban Kena Rayuan Maut, Fakta Perselingkuhan di Kasus Prajurit TNI Bunuh Jurnalis Juwita Terkuak!
-
Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita Oleh Oknum TNI, LPSK Lindungi 4 Saksi Kunci
-
Jurnalis Juwita Diduga Diperkosa Sebelum Dibunuh, Denpomal Masih Tunggu Hasil Tes DNA Sperma
-
Kasus Pembunuhan Jurnalis J di Banjarbaru, Bukti Femisida Intim Semakin Brutal
-
Jurnalis Perempuan Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Menteri PPPA: Hukum Seberat-beratnya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai