Suara.com - Salah satu keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) lalu menggugat maskapai penerbangan Malaysia Airlines dan Boeing yang merupakan perusahaan pembuat pesawat yang hilang tersebut. Januari Siregar, yang keponakannya ada di dalam pesawat MH370, sudah memberikan kuasa kepada firma hukum Ribbeck Law Chartered untuk menggugat MAS dan Boeing.
Gugatan itu sudah didaftarkan di pengadilan negara bagian Illinois, Chicago Amerika Serikat. Rekanan firma hukum itu, Monica Kelly mengatakan, MAS dan Boeing dinilai ikut bertanggung jawab atas hilangnya MH370. Selain mendaftarkan gugatan, Ribbeck Law Chartered juga mengajukan petisi yang meminta informasi kepada MAS dan Boeing terkait kondisi terakhir pesawat MH370 yang hilang itu.
Juru bicara Ribbeck Law Chartered, Tony Nathan mengatakan, Januari merupakan satu-satunya keluarga dekat dari keponakannya Firman Chandra Siregar yang ada di pesawat MH370. Siregar menginginkan 26 jenis informasi termasuk data tentang kemungkinan adanya kerusakan pada Boeing 777-200ER, pelatihan terhadap kru dan juga informasi tentang kargo.
“Data yang diminta terkait disain dan juga kesalahan dalam pembuatan pesawat mungkin mempunyai kontribusi atas hilangnya MH370,” kata Kelly.
Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Kelly mengatakan, firmanya menggugat MAS dan Boeing untuk memberikan ganti rugi sebesar 1 juta dolar Amerika atau Rp11,4 miliar kepada seluruh keluarga penumpang. Dengan demikian, jumlah gugatannya mencapai 239 juta dolar Amerika atau sekitar Rp2,7 triliun. Pesawat nahas itu mengangkut 227 penumpang dan 12 kru.
Kata Kelly, firma hukumnya juga tidak akan mengajukan gugatan di Cina atau Malaysia tetapi hanya di Amerika Serikat. Ribbeck Law Chartered juga pernah menggugat Asiana Airlines ketika pesawat itu mengalami kecelakaan pada 6 Juli 2013. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, perjalanan MH370 berakhir di Samudera Hindia. Da menyatakan seluruh penumpang tidak ada yang selamat. Namun, hingga kini belum ditemukan reruntuhan MH370. (Bloomberg)
Berita Terkait
-
Tantangan Baru Pencarian MH370: Gunung Bawah Laut
-
Daya Baterei Kotak Hitam MH370 Mungkin Tinggal 11 Hari Lagi
-
Mendagri Malaysia: Media Cina Manipulasi Berita MH370
-
Malaysia Akui Belum Mengetahui Pasti Keberadaan Penumpang MH370
-
CEO Malaysia Airlines: Hati Saya Ikut Merasakan Kesedihan Keluarga Penumpang MH370
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi