Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan pemerintah pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum (PU), hari ini meresmikan pengoperasian pompa air di Waduk Pluit, sebagai hasil kerja sama dengan Grand Aid dari Jepang.
Tiga pompa hibah dari Jepang itu diklaim mampu mengeluarkan debit air sebanyak 15 meterkubik per detiknya, serta diharapkan bisa mengurangi beban ketika banjir di Jakarta terjadi. Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak mengatakan, adanya tiga pompa tersebut bisa mengurangi setengah dari total debit air yang masuk ke Waduk Pluit.
"Kalau dilihat, satu pompa 5 meter kubik per detik, kali tiga (pompa), jadi 15 meter kubik per detik. Dan ini bisa mengeluarkan setengah yang ada di sini. Karena yang masuk ini 34 meter kubik per detik," jelas Hermanto, di ruang mesin pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2014).
Disebutkan pula bahwa dengan begitu, tiga pompa ini akan bisa membebaskan banjir di sekitar wilayah Jakarta Utara, termasuk pula di kawasan Istana Negara yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Hermanto pun menambahkan bahwa pengelolaan pompa air di Waduk Pluit ini diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta, baik itu untuk pengoperasian sehari-hari maupun perbaikan jika terjadi kerusakan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menambahkan, Waduk Pluit ini sendiri menampung aliran air dari Kali Cideng, Kali Ciliwung, serta aliran air dari kawasan Istana Negara. Dengan adanya pompa ini menurutnya, debit air yang masuk ke Waduk Pluit akan bisa dikurangi.
Jokowi menambahkan, Pemprov DKI Jakarta siap untuk mengelola waduk ini. Dengan diberikannya tanggung jawab tersebut, Jokowi juga menilai akan lebih memudahkan dalam hal koordinasi antara pemantau dan pekerja di waduk tersebut.
"Lebih baik satu manajemen, biar bisa langsung ditangani tanpa telepan-telepon. Sudah tidak ada masalah," jelas Jokowi.
Untuk diketahui, pembangunan dan pengadaan pompa ini dibantu oleh pemerintah Jepang dan merupakan sebuah program hibah. Total anggarannya adalah 1,6 miliar yen atau sekitar Rp120 miliar.
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
3 Fakta Ancaman Penjara Roy Suryo: Pasal Berlapis Gegara Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Bagi Dua Klaster Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo di Klaster 2
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Polda Ungkap Alasan Prosesnya Lama!
-
Sita 723 Bukti Termasuk Ijazah Jokowi, Kapolda Metro Sebut Analisis Roy Suryo dkk Menyesatkan Publik
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami