Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Simon Santoso, berharap dapat naik podium juara lagi dalam ajang Malaysia Open Grand Prix (GP) Gold 2014. Atlet asal klub Tangkas Specs ini terakhir kali naik podium juara di turnamen perseorangan, pada ajang Yonex-Sunrise Indonesia Open GP Gold 2013 di Yogyakarta.
Simon sendiri mengawali kiprahnya di turnamen kali ini dengan baik. Dia melaju ke babak 16 besar, usai menaklukkan Aditya Prakash (India), dengan 21-7 dan 21-10. Pertandingan sepenuhnya dikuasai Simon, karena dari segi jam terbang maupun teknik permainan Simon jauh lebih unggul dari lawannya tersebut.
"Ini adalah pertemuan pertama kami, jadi saya belum tahu permainan lawan seperti apa. Awalnya sempat kaget juga sih, permainan depan dan penempatan bola lawan cukup bagus. Di game kedua sempat mepet juga poinnya, tetapi saya coba unggul di kecepatan dan jaga permainan depan," ujar Simon, sebagaimana disampaikan melalui rilis pihak PBSI.
"Mengenai target, saya pribadi sih maunya juara lagi," lanjut Simon, ketika ditanya soal targetnya di turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS ini.
Namun, meski menang mudah di babak kedua, Simon diperkirakan akan mendapat perlawanan sengit di babak 16 besar. Kali ini Simon akan berhadapan dengan Xue Song, unggulan kelima dari Cina.
"Saya pernah bertemu Xue di Vietnam Open Grand Prix 2014. Waktu itu saya menang rubber game. Xue adalah pemain yang cukup bagus. Saya harus lebih sabar menghadapi dia. Serangan belakangnya cukup bagus, harus saya antisipasi dari awal," ungkap Simon.
"Lawan merupakan pemain muda dan mungkin lebih unggul dari segi stamina. Saya akan berusaha membawa lawan ke pola permainan saya. Jangan sampai saya ikut ke permainan lawan," tambahnya.
Sementara itu, Siswanto gagal melaju ke babak selanjutnya, setelah dikalahkan oleh juara Asia Junior Championships (AJC) 2013 asal Malaysia, Soo Teck Zhi, 11-21 dan 15-21. Sisanya, masih ada tiga wakil tunggal putra Indonesia yang akan bertanding, yaitu Wisnu Yuli Prasetyo melawan Nathaniel Ernestan Sulistyo, serta Kho Henrikho Wibowo melawan Zi Liang Derek Wong (Singapura). [PBSI]
Berita Terkait
-
Rekap Hasil Tim ASEAN di FIFA Matchday September: Malaysia Lebih Apik dari Timnas Indonesia
-
Media Malaysia Semringah Dekati Timnas Indonesia di Ranking FIFA
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Ribuan Pendomo hingga Aktivis Ditangkap, Warga Malaysia Geruduk Kedubes RI
-
Viral Sikap Istri PM Malaysia Tolak Salaman dengan Xi Jinping Tuai Pujian, Patuhi Ajaran Islam
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo