Suara.com - Anggota parlemen Malaysia terlibat perdebatan sengit terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370.
Anggota parlemen dari partai oposisi menyebut penanganan krisis yang dilakukan pemerintah Malaysia sebagai "kegagalan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Masalah ini bermula ketika Deputi Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Hamzah Zainuddin mengucapkan selamat kepada berbagai pihak, termasuk Malaysia China Association (MCA), yang telah membantu Pemerintah Malaysia dalam menangani MH370.
"MCA dibantu orang-orang baik di Malaysia dan Beijing, tapi oposisi menolak untuk mengakui upaya mereka," katanya ketika itu.
Dia mengatakan hal itu untuk menyoroti hubungan baik antara Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dengan negara-negara lain yang terlibat dalam misi pencarian, seperti AS, Cina, dan Australia.
Anggota parlemen dari partai oposisi Khalid Samad (PAS - Shah Alam) menyela dan mengatakan hal itu tidak lazim. Pemerintah justru memuji diri sendiri ketika menerima bantuan dari 26 negara untuk mencari MH370.
"Kita harus memuji 26 negara, bukan diri kita sendiri. Dalam situasi ini, kita gagal untuk tahu persis dimana pesawat kita. Ini adalah kegagalan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia.
Sebelumnya, Chong Chieng Jen (DAP - Bandar Kuching) mengatakan krisis MH370 mengakibatkan Malaysia memiliki citra negatif. Bahkan, ada selebriti yang ikut bicara untuk menentang Malaysia.
Khoo Soo Seang (BN - Tebrau) kemudian mempertanyakan apa yang telah dilakukan oposisi untuk membantu, sementara MCA terlibat aktif.
Argumen anggota parlemen baru mereda setelah Dewan Rakyat Speaker Tan Sri Pandikar Amin Mulia mendesak mereka untuk tidak menambah kebingungan. (Asiaone)
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?