Suara.com - Sejumlah analis dari industri penerbangan meragukan informasi dari Cina tentang salah satu kapalnya yang mendeteksi sinyal di Samudera Hindia yang kemungkinan berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370. Namun, ada juga analis yang yakin bahwa sinyal yang terdeteksi itu kemungkinan besar berasal dari MH370.
Ravi Madavaram, analis penerbangan dari Frost & Sullivan di Kuala Lumpur termasuk yang yakin bahwa sinyal tersebut berasal dari MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) lalu.
“Sebagian besar lampu suar di industri penerbangan mempunyai frekuensi yang sama dan ping itu hampir pasti dari MH370. Namun, Cina tidak menyebutkan dari mana asal sinyal itu dan di mana mereka mendeteksinya,” ujar Ravi.
Sementara itu, Greg Waldron, analis dari Flightglobal Singapura justru ragu dengan klaim yang dilontarkan Cina itu.
“Terlalu banyak informasi yang salah selama pencarian MH370. Karena itu, kita semua perlu hati-hati dengan semua informasi yang muncul,” ujar Greg.
Kepala tim pencari MH370 dari Australia, Angus Houston mengatakan, tim pencari tetap menganggap serius temuan sinyal itu karena waktu yang semakin sempit terutama terkait baterai kotak hitam yang akan habis hari ini.
“Kapal Cina Haizun 01 telah dua kali menangkap sinyal dari dalam laut dalam frekuensi yang digunakan untuk data penerbangan pesawat dan suara rekamam di kokpit, sekali dalam 90 detik pada hari Sabtu dan satu lagi “ping” pada hari Jumat dengan jarak yang tidak terlalu jauh,” ujar Angus.
“Ini merupakan petunjuk yang sangat penting karena itu saya meminta tim pencari untuk terus melakukan pencarian. Kami bekerja di Samudera Hindia yang sangat luas,” kata Angus.
Pencarian MH370 sudah memasuki hari ke-30. Tim pencari masih belum putus asa untuk menemukan pesawat yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) lalu. Tim pencari dikabarkan sudah mendeteksi tiga sinyal di area Samudera Hindia. Belum ada konfirmasi bahwa tiga sinyal tersebut berasal dari kotak hitam MH370.
Hari ini, sembilan pesawat militer, tiga pesawat sipil dan 14 kapal laut dikerahkan untuk mencari pesawat yang membawa 239 penumpang itu di sekitar Samudera Hindia. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Tiga Denyut Sinyal Diduga Kuat Berasal dari Kotak Hitam MAS MH370
-
Cari Petunjuk MH370, Polisi Malaysia Periksa CCTV Bandara
-
Sebelum Hilang, MH370 Diduga Berputar-putar di Wilayah Udara Indonesia
-
Pencari MH370 Temukan Sinyal Ketiga di Tempat yang Berbeda
-
Sinyal yang Terdeteksi Hanya Satu, Belum Tentu dari "Black Box" MH370
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru