Suara.com - Kepala Pusat Koordinasi Agensi Gabungan (JACC) Angus Houston menyatakan, Bluefin-21, kapal selam tanpa awak yang dibawa kapal pencari Australia, Ocean Shield, belum perlu diturunkan. Kapal selam tanpa awak yang akan ditugasi menyisir dasar laut itu baru akan digunakan jika wilayah pencarian MH370 sudah dipersempit.
"Ini adalah wilayah pencarian yang sangat luas untuk sebuah kapal selam kecil, dan tentu saja, kapal selam itu akan merayap di dasar lautan," kata Houston di Perth, hari Selasa (8/4/2014).
"Oleh karena itu penting sekali untuk mendapat transmisi lain dan kita harus melanjutkan (pencarian) sampai dapat dipastikan bahwa perangkat itu (black box) berhenti memancarkan transmisi," lanjut Houston.
Bluefin akan menyisiri dasar lautan selama misi yang bakal berlangsung selama 20 jam. Bluefin akan menggunakan teknologi sonar untuk mencari MH370. Temuan apapun akan dikirimkan ke kapal Ocean Shield untuk dianalisa.
Jika Bluefin menemukan sesuatu, alat sonar pada kapal selam tanpa awak itu akan diganti dengan kamera agar bisa melihat lebih dekat sesuatu yang mereka temukan itu. Bluefin diperkirakan akan menyelam hingga kedalaman 4,5 kilometer. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional