Suara.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memilih tidak grusa-grusu (terburu-buru) dalam mengumumkan koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di bursa Pemilu Presiden 9 Juni 2014.
“Masih banyak pertimbangan, saya tidak yakin akan disampaikan dalam waktu dekat,” demikian dikatakan anggota Dewan Syuro PKB Ali Maschan Moesa kepada suara.com, Selasa (15/4/2014).
Ali Maschan mengibaratkan situasi dan kondisi politik setelah Pemilu Legislatif 9 April 2014 sebagai sebuah pasar. Dimana, di dalam pasar tersebut banyak sekali penawaran sehingga harus berhati-hati sebelum memutuskan pilihan.
“Kami lihat-lihat dulu. Saling nawar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat. Tapi, tampaknya minggu depan, kan tidak apa-apa (keputusan PKB),” kata Ali Maschan.
Lebih jauh Ali Maschan mengatakan dalam membuat keputusan politik, PKB tidak bisa berjalan sendiri. PKB, katanya, harus melibatkan pertimbangan-pertimbangan dari para kyai Nahdlatul Ulama.
“Jadi, hari ini sedang dimintakan pertimbangan dulu,” katanya.
Opsi kedua
Berdasarkan opsi pertama, kata Ali Maschan, PKB akan mengusung Mahfud MD atau Jusuf Kalla menjadi calon Presiden RI. Namun, berdasarkan perkembangan yang ada, terutama setelah melihat hasil penghitungan cepat (quick count) terhadap pelaksanaan Pemilu Legislatif, muncul opsi kedua yang dinilai lebih realitis, yakni PKB hanya akan mengusung calon wakil presiden.
“Itu siapa? ada Mahfud, Muhaimin, JK, kemudian dari PBNU juga banyak, di antaranya adik saya Ali Masykur Musa dan ada juga yang lain-lain,” kata Ali Maschan.
Namun, sejauh ini belum ada keputusan final dari PKB akan mengusung kandidat yang mana untuk kemudian menyodorkannya ke koalisi partai. Tapi, secara pribadi, Ali Maschan menilai Jusuf Kalla lebih prospektif untuk diusung PKB. Pertimbangan Ali Maschan ialah didasarkan pada tingkat elektabilitas seminggu sebelum Pemilu Legislatif 2014, dimana Jusuf Kalla paling tinggi tingkat keterpilihannya untuk menjadi calon wakil presiden dibandingkan calon-calon lain.
“Pak JK paling tinggi elektabilitasnya sebagai calon wakil presiden di antara semua calon wakil. Pak JK dipasangkan dengan siapapun baik. Baik itu dengan Jokowi maupun Prabowo,” katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Alasan KPK Perpanjang Masa Tahanan Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pemeriksaan Jauh dari Selesai
-
Tantang RK Tes DNA Ulang di Singapura, Lisa Mariana: Gentleman Dong, Katanya 1.000 Persen Yakin!
-
Tirai Istana Tersibak! Jokowi hanya Titip 1 Nama Menteri ke Prabowo
-
Teka-teki Calon Menko Polkam: Tiga Nama Kunci di Tangan Prabowo, Siapa Pengganti Budi Gunawan?
-
Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!
-
TNI Masih Cari Celah Perkarakan Ferry Irwandi Meski Terganjal Putusan MK
-
Geger Ucapan 'Mental Kolonial', Bikin Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Resign dari DPR
-
Menkeu Purbaya Yudhi Bahas Soal Dana Ngendap di BI, Ketua Komisi XI DPR RI Langsung Tutup Rapat
-
Jenazah Korban Heli PK-IWS Tiba di Timika, Kondisi...
-
Baleg DPR RI Rapat Undang Jusuf Kalla, Ada Apa?