Suara.com - Polisi membongkar jaringan jual beli kunci jawaban Ujian Nasional (UN) tahun 2014 tingkat SMA di wilayah Kabupaten Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Kota Solo. Kunci jawaban tersebut dijual dengan harga berkisar antara Rp7 juta.
"Tersangka berinisial MRP, GM, JS yang semuanya pegawai swasta dan DW salah seorang oknum guru honorer SMA swasta di Boyolali dan YS kepala sekolah di SMA swasta di Boyolali masih dalam pengejaran," kata Waka Polres Karanganyar Kompol Sarini di Karanganyar, Rabu (16/4/2014).
Sarini juga menyatakan, polisi menyita lima buah telepon genggam, uang sebanyak Rp12 juta dan sebuah sepeda motor Honda Megapro serta delapan bendel salinan kunci jawaban UN 2014.
Terbongkarnya kasus tersebut, imbuh Sarini, berawal dari informasi masyarakat tanggal 15 April 2014. Polisi kemudian menyelidiki di salah satu SMA Negeri Karanganyar
Berdasarkan keterangan dari pelaku, kunci jawaban UN tahun 2014 dijual dengan harga Rp7 juta dan dibayar secara bertahap, yaitu Rp3,5 juta diberikan seminggu sebelum UN berlangsung dan sisanya diberikan setelah selesai UN.
Menyinggung mengenai akurasi kunci jawan UN yang diperjualbelikan tersebut, Kompol Sarini mengatakan, pihaknya masih belum tahu dan akan di klarifikasi ke Dinas Pendidikan setempat. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat