Suara.com - Saat ini, sudah ada tiga kandidat presiden papan atas di Indonesia. Mereka adalah Joko Widodo (Jokowi) dari PDI Perjuangan, Aburizal Bakrie (ARB) dari Partai Golkar, dan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.
Namun, sampai hari ini, Minggu (20/4/2014), Partai Demokrat belum menetapkan figur untuk diusung ke bursa capres dan cawapres, padahal sejak lama partai ini telah menyelenggarakan konvensi capres yang diikuti oleh sebelas tokoh.
Mereka adalah Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Ali Masykur Musa, Dahlan Iskan, Pramono Edhi Wibowo, Hayono Isman, Endriartono Sutarto, Marzuki Alie, Irman Gusman, Anies Baswedan, dan Sinyo Harry Sarundajang.
Melalui Youtube yang diunggah oleh tim pribadi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan judul Suara Demokrat: Koalisi atau Oposisi?, SBY berbicara panjang lebar tentang sikap partainya serta nasib konvensi capres Demokrat.
“Dalam sebuah debat, peserta konvensi capres Demokrat di Bogor dua bulan lalu, saya sampaikan ke kandidat, jika Demokrat meraih suara cukup kuat , 15 persen misalnya, sangat mungkin bisa usung capres sendiri,” kata SBY.
Waktu itu, kata SBY, ia mengajak semua kader dan partisan untuk berjuang agar Partai Demokrat bisa meraih angka tersebut di Pemilu Legislatif.
SBY juga mengajak sebelas peserta konvensi untuk berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing karena berdasarkan survei, elektabilitas mereka masih relatif rendah atau belum setinggi yang dimiliki Jokowi, Prabowo, dan ARB.
“Saya dorong mereka untuk benar-benar tingkatkan eletabilitasnya. Sebelas peserta itu punya kemampuan, pengalaman yang baik. Tinggal bagaimana mereka tingkatkan elektabilitasnya,” kata SBY.
Tapi kenyataannya, suara yang diraih Partai Demokrat di Pileg tak mampu mendekati angka 15 persen atau hanya di urutan keempat, setelah PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
“Dengan posisi sekarang ini, 10 persen, kami menyadari. Dan manakala dalam survei terakhir yang akan kami laksanakan akhir bulan ini, bagi para peserta konvensi, bila tidak cukup tinggi dan tidak bisa bersaing dengan para capres papan atas, tentu Demokrat tahu diri. Dan andaikata kami tidak calonkan capres secara sendiri, tentu Demokrat masih bisa berikan dukungan kepada capres, mana yang nanti yang akan kami putuskan,” kata SBY.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia
-
Kejagung Periksa Eks Menteri ESDM Sudirman Said Terkait Kasus Korupsi Petral