Suara.com - Mendekam di dalam tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rupanya tidak membuat Anas Urbaningrum lupa dengan Partai Demokrat yang pernah dia pimpin. Lewat media sosial Twitter Anas membeberkan pesan pendek yang dikirim Susilo Bambang Yudhoyono setelah hasil hitung cepat pemilihan legislatif menunjukkan raihan suara Demokrat melorot drastis.
Demokrat adalah pemenang pemilihan legislatif 2009 dengan raihan 20,85 persen suara. Tetapi hasil hitung cepat pemilihan legislatif 2014 dari Populi Center menunjukkan suara Demokrat, yang kini diketuai oleh SBY itu, hanya 10,2 persen.
"Pak SBY seperti biasa rajin kirim sms. Kali ini tentang hasil pileg 2014. Sms kepada elit dan untuk diteruskan kepada kader partai," tulis Anas, Rabu petang (16/4/2014), lengkap dengan tagar #smscinta.
Lebih lanjut Anas membeberkan bahwa SMS dari SBY itu terdiri dari delapan poin yang isinya menjelaskan alasan suara Demokrat anjlok di pemilu 9 April silam.
"Kata Pak SBY, Partai Demokrat tergerus suaranya karena gempuran sejumlah kalangan dan media, akibat kasus korupsi beberapa kader," Anas meneruskan kicauannya.
Pada bagian lain Anas menyebutkan bahwa SBY, yang juga Presiden Republik Indonesia, menyatakan tekad untuk membawa Demokrat memenangkan pemilu 2019.
"Disebutkan pula bahwa SBY nanti akan lebih bisa mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaga untuk memperkuat dan membesarkan partai," beber Anas lagi.
Anas juga menulis bahwa dalam pesan pendeknya SBY mewanti-wanti kader Demokrat untuk mematuhi garis kebijakan partai dan arahan pimpinan.
"Siapa yang tidak nyaman, dipersilakan tinggalkan Partai Demokrat," imbuh Anas.
Anas memimpin Partai Demokrat sejak Mei 2010, sebelum digantikan oleh SBY pada Februari 2013. Anas ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi sejak Januari silam. Ia dijadikan tersangka dalam dugaan korupsi proyek kompleks olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Februari 2013. Awal Maret lalu dia juga ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara pencucian uang.
Berita Terkait
-
SBY Sampaikan Kelanjutan Konvensi Capres Demokrat dalam Waktu Dekat
-
KPK Periksa Sekjen DPR sebagai Saksi Anas Urbaningrum
-
Perolehan Suara Demokrat 'Jeblok,' Bagaimana Nasib 11 Peserta Konvensi Capres?
-
Posisi Terlempar dari Tiga Besar, Demokrat Siap Kalah
-
Tulisan Pertama Presiden SBY di Twitter Usai "Nyoblos" di TPS 006
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas