Suara.com - Akhir April 2014, DPP Partai Demokrat akan menyelenggarakan acara dialog dan survei terhadap sebelas peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat.
"Kapan tanggalnya, saya belum tahu persis, tapi akhir bulan ini," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok kepada suara.com, Senin (21/4/2014).
Survei dilakukan untuk mengetahui tingkat elektabilitas masing-masing kandidat setelah mereka turun ke daerah-daerah untuk sosialisasi.
"Siapa yang tertinggi mungkin dinegokan untuk bisa saja menjadi capres, misalnya ke poros baru, Indonesia Raya, tapi bisa juga untuk cawapres," kata Mubarok
Poros Indonesia Raya merupakan poros baru yang digagas Ketua Dewan Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN. Poros ini dimaksudkan untuk mewadahi kepentingan partai-partai berbasis Islam dan terbuka untuk partai nasionalis. Mereka bertemu untuk pertamakalinya di rumah pengusaha dan aktivis gerakan Islam, Ratna Maida Ning, di Cikini Raya 24, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014) malam. Kubu ini dibentuk untuk menandingi partai papan atas yang telah memiliki capres sendiri, PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
Terkait nama Pramono Edhie Wibowo yang belakangan disebut-sebut sedang dielus-elus untuk diusung Partai Demokrat menjadi capres atau cawapres, Mubarok mengatakan belum tentu ia terpilih karena yang menentukan nanti adalah hasil survei dari masyarakat.
Pramono adalah salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat. Ia merupakan mantan KSAD yang juga mantu Presiden RI dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah