Suara.com - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi meresmikan Rumah Koalisi Indonesia Hebat (RKIH), yang merupakan wadah relawan pemenangan dalam rangka Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar 9 Juli 2014, pada Senin (21/4/2014) malam.
RKIH berada di rumah pengusaha PT. Mustika Ratu, Mooryati Sudibyo di Jalan Ki Mangun Sarkoro No. 69, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam peresmian ini, ratusan relawan datang dengan menggunakan kemeja kotak-kotak yang dikenal kostum kebesaran Jokowi saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung keberhasilannya membereskan pedagang di Tanah Abang meski membutuhkan waktu tahunan. Walau ia ditakut-takuti saat membereskan Tanah Abang, tetap tidak gentar.
"Ternyata apa? Saat saya ke sana tidak ada apa-apa. Saya datang banyak yang minta foto-foto, yang preman yang tatoan juga minta foto-foto. Saat itu saya bilang, 'Besok tanah abang harus bersih," kenangnya.
Selain itu, Jokowi juga menceritakan saat dirinya mendeklarasikan diri menjadi calon presiden dari PDIP, ia setiap hari didemo setiap hari oleh sebagian masyarakat.
"Tapi saya temui terus di luar. Mau seratus, mau seribu. Saya tidak takut dengan demo-demo. Jangan takut-takuti Jokowi dengan demo," ujarnya sambil menebar tawa.
Mantan Walikota Solo ini pun menjawab lembaga survei yang memuat angka lebih dari 50 persen warga Jakarta menolak dirinya jadi calon presiden.
"Logikanya, masyarakat Jakarta kalau tidak setuju saya jadi capres, mestinya PDI Perjuangan itu kalah total. Tapi kenyataannya PDI Perjuangan menang 300 persen. Saya hanya ingin beri gambaran saja yang belum saya sampaikan di mana-mana. Jakarta, naik 300 persen. Daerah lain paling naik 50 -30 persen, di sini kita naik 300 persen. Saya sampaikan apa adanya," kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini, ada relawan yang bertanya kepada Jokowi mengenai siapa yang akan menjadi calon wakil presiden yang mendampingi dirinya.
"Nanti kalau sudah waktunya saya beri tahu. Pemerintah itu harus kombinasi, saling melengkapi, bukan untuk bagi-bagi kekuasan, bukan keinginan bagi-bagi kursi, kalau cuma itu sehari dua hari kita dapat. Ini bukan masalah cawapres, bukan masalah jokowi jadi capres, tapi menyelesaikan masalah di negeri ini," tegas Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak