Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak sejumlah permintaan yang ingin menjadikan dia sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan umum 9 Juli mendatang. Penolakan itu diungkapkan SBY dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di channel YouTube miliknya sendiri dan diunggah Jumat (25/4/2014).
Dalam video berdurasi 18 menit 29 detik itu SBY mengatakan orang-orang yang mengusulkan gagasan agar dia mau menjadi cawapres itu sebenarnya hanya mau menghina dirinya saja.
"Benar-benar aneh. Ada pihak tertentu yang mau mengolok-olok saya, melukai hati saya. Melecehkan begitu. Memang ada orang di negeri ini yang kebahagiaanya memperolok dan melukai hati orang lain," kata SBY dalam video berjudul "Tanggapan Presiden SBY atas usul 'SBY sebagai Cawapres'" itu.
Meski demikian, dia mengatakan, ada juga pihak tertentu yang sunguh-sunguh ingin dirinya menjadi cawapres. Alasannya pengalaman SBY dinilai bisa membantu pelaksaan pemerintahan di masa mendatang. Tetapi, SBY menegaskan, dirinya tetap tidak akan mencalonkan diri di pemilihan presiden dan wakil presiden Juli mendatang.
"Tidaklah. Tentu tidak. Andai kata saya ini bisa maju lagi untuk ketiga kalinya dan tidak dilarang oleh konstitusi dan undang-undang yang berlaku, saya pun mengatakan tidak akan maju lagi," dia melanjutkan.
"Saya sudah berbicara dari hati ke hati dengan istri dan anak-anak saya. Semua sepakat bahwa 10 tahun bisa memimpin negeri ini sudah merupakan kesyukuran yang luar biasa kepada Allah swt, juga terima kasih kepada rakyat," imbuh SBY.
Menurut SBY pemimpin yang terlalu lama berkuasa akan cenderung menjadi diktator yang menyalahgunakan kekuasaan.
"Pemimpin yang berkuasa begitu lamanya, 20 tahun lebih, biasanya, tentu tidak semua, cenderung menyalahgunakan kekuasaannya. Sebagian mereka akhirnya menjadi tiran menjadi diktator. Tentu tidak baik kalau kekuasaan digunakan secara sewenang-wenang. Demokrasi akan mati dan hak rakyat akan dikebiri," jelas dia.
Ia juga mengatakan bahwa pemimpin yang terlalu lama berkuasa akan cenderung kehilangan inisiatif dan membuat rakyat bosan.
Selain bicara soal wacara cawapres, dalam video itu dia juga membahas tentang para calon presiden ideal dalam pemilihan mendatang. (YouTube)
Berita Terkait
-
Hikmah Kisruh PPP: Ketua Umum Partai Tak Boleh Otoriter
-
Kisruh Selesai, PPP Konsentrasi Lagi Pada Tujuh Nama Capres
-
Poros Indonesia Raya Sulit Diwujudkan karena Ego Masing-masing Elite Partai
-
Siapa Capres Pilihan Para Penyandang Disabilitas?
-
Setelah Poros Indonesia Raya, Muncul Lagi Ide Poros Keumatan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Legacy Ini Sangat Berbahaya Bagi Indonesia
-
UU Kepemudaan Digugat, KNPI DKI Minta Usia 40 Tahun Masih Masuk Kategori Pemuda
-
Menkeu Ogah Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Istana Bilang Begini
-
Putusan Hakim Tolak Praperadilan, Istri Nadiem Terlihat Menahan Air Mata
-
Salah Alamat Makanan, Driver Ojol Babak Belur Dikeroyok Suami Pelanggan di Koja
-
Mendagri Tito Imbau Pemda Kendalikan Harga Komoditas Pangan Penyumbang Utama Inflasi
-
Prabowo Siap Kerahkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, MPR Beri Respons Begini
-
Dibalik Kampanye Hijau, Industri Fosil Tetap Jadi Sumber Masalah Iklim
-
Jakarta Peringkat 18 Kota Paling Bahagia Dunia, Gubernur Pramono: Mungkin Karena Gubernurnya Bahagia
-
Misteri Kematian Terapis 14 Tahun di Jaksel: Diduga Korban TPPO, Jeritan Terdengar Sebelum Tewas