Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) menilai kurangnya standar pendidikan di Indonesia disebabkan kurangnya mental dan kualitas guru yang ada.
Menurut Ahok, banyak guru yang tidak siap mengajar. Hal itu dia lihat dari perilaku tidak semestinya dari sebagian guru yang telah mendapatkan sertifikasi mengajar dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Persoalannya guru kita tidak siap juga. Memang tidak semuanya guru kita jelek. Tapi pada umumnya begitu punya sertifikat, mereka jadi cuek. Emang lu pikirin gue takut dipecat?" kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Ahok menambahkan, kurangnya kualitas guru itu tercermin dari tes yang pernah dilakukan kepada pengajar di wilayah DKI Jakarta. Hasilnya, 2/3 dari total guru yang ada di Jakarta memiliki nilai di bawah 50. "Ini kan gawat," tutur kader Partai Gerindra itu.
Mengetahui hasil itu, sambung Ahok, bukannya memperbaiki kualitas gurunya, komite sekolah malah mencari guru les. Itu pula yang membuat kualitas guru menurun.
"Komite sekolah begitu tahu kualitas gurunya kurang, pada urunan untuk bayar guru les untuk ngajar. Yang guru aslinya disuruh tidak usah ngajar. Itulah yang banyak terjadi dan mau kita perbaiki," terang Ahok.
Karena itu, Ahok menegaskan, bila Undang-Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN) rampung, dia akan memberikan tindakan tegas saat ada guru yang sudah menjadi PNS dan mengajar kurang maksimal.
"Begitu UU ASN keluar, kita mau pecat-pecatin guru PNS yang kerjanya tidak benar," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram