Suara.com - Ruyati Darwin, ibunda dari seorang korban Tragedi Mei 1998 meminta presiden yang terpilih dalam Pilpres 2014 nanti bisa mengusut tuntas kasus Tragedi Mei yang sudah 16 tahun mangkrak. Sebab, selama masa kepemimpinan SBY, pemerintah hanya berjanji tanpa realisasi.
"Kami sudah sering dijanjikan kasus ini akan segera dituntaskan, kami sudah datang ke SBY dan sudah berjanji kepada kami para korban. Tapi kenyataannya apa? Sudah mau habis masa pemerintahannya itu kami belum dapat kepastian. Kasus ini belum tuntas dan belum ada realisasi dari pemerintah. Pemerintahan SBY hanya menjanjikan sampai sekarang," kata Ruyati dalam konferensi pers Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) di Jakarta, Minggu (11/5/2014)
Ruyati merupakan ibunda dari Mahasiswa UI Eten Karyana, yang meninggal di dekat Jogja Plasa pada tanggal 13 Mei. Dia hanya mendapatkan abu sang anak, KTP dan dompetnya.
Sebaliknya, dia malah memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membuatkan monumen di Pondok Rangon, Jakarta Timur untuk mengenang peristiwa ini. Monumen tersebut, diakuinya bisa menjadi sedikit pelipur lara atas peristiwa yang merenggut nyawa anaknya.
"Alhamdulillah, itu yang bisa menghibur kami selama 16 tahun, permintaan kami diijinkan untuk membuat monumen di mana nanti juga itu akan dibuat kuburan masal, di Pondok Rangon, peletakan batu pertamanya oleh Pemprov (DKI Jakarta). Mungkin Ahok atau Jokowi. Karena pertanggungjawaban dari negara itu belum ada," kata Ruyati.
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka