Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bersama keluarga korban tragedi Trisakti (12 Mei 1988) dan Tragedi Mei (13-15 Mei 1998) menyerukan kepada publik untuk tidak memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.
Disebut-sebut, nama capres Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan capres dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto, diduga terlibat dalam kasus ini. Namun, KontraS menegaskan, bukan hanya kedua tokoh ini, melainkan semua tokoh yang diduga terlibat.
"Kami nggak bicara hanya Prabowo dan Wiranto. Tapi masak memilih presiden yang buruk rekam jejaknya?" kata Kepala Divisi Pemantau Impunitas KontraS Muhammad Daud Bereuh dalam konferensi persnya di Kantor KontraS, Jakarta, Minggu (11/5/2014).
Selain itu, KontraS meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memberikan instruksi kepada Jaksa Agung untuk segera memulai penyidikan. Pasalnya, menurut perhitungan KontraS, 16 tahun sudah kasus pelanggaran HAM ini tidak dilanjutkan.
"Kami juga mendesak supaya Presiden memberikan instruksi kepada Jaksa Agung dan Jaksa Agung segera melakukan penyidikan atas Tragedi Mei dan Tragedi Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II," tutur Daud.
Berita Terkait
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Kronologi Hilangnya Bima Permana Putra: Janggal! Polisi Rilis Versi, Publik Meragukan
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Sempat Dikira Hilang Usai Demo Ricuh, Eko Purnomo Ternyata Cari Nafkah Jadi Nelayan di Kalteng
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Guru Agama hingga Marbot Senyum Lebar, Pemkot Semarang Naikkan Besaran Bisyarah
-
Soal IKN Jadi Ibu Kota Politik, Golkar Minta Penjelasan: karena Dalam UU-nya Tak Kenal Istilah Itu
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite