Suara.com - Tokoh veteran OPM, Nicolaas Jouwe, bercerita kalau para serdadu atau opsir Belanda sengaja membentuk Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1965 untuk memusuhi Indonesia dan mengganggu keamanan.
"Saya adalah ketua 'National Liberation Council of West Papua' (Dewan Pembebasan Nasional Papua Barat). Saya bukan OPM. OPM itu justru didirikan opsir-opsir Belanda pada 1965 bersamaan dengan pecahnya G-30 S PKI," katanya di Jakarta, Senin (12/5/2014).
Nicolaas mengatakan para serdadu atau opsir Belanda tersebut melatih anak-anak muda Papua menjadi sukarelawan untuk melawan Indonesia.
"Anak-anak muda Papua itu pun kemudian disuruh tentara Belanda untuk membentuk OPM," kata perancang Bendera Bintang Kejora kelahiran Jayapura pada 24 November 1923 ini, dalam sebuah acara yang diselenggarakan Antara.
Nicolaas juga menyinggung tentang kondisi Papua setelah lebih dari 50 tahun bersama NKRI sejak PBB (UNTEA) menyerahkan pemerintahan Irian Barat kepada Indonesia pada 1 Mei 1963.
Menurut dia, rakyat Papua masih harus membiasakan dirinya sebagai bagian dari warga negara Indonesia.
"Mereka masih canggung dan sedikit asing," katanya.
Namun kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari perlakuan Belanda yang mengisolasi dan melarang rakyat Papua untuk bersekolah sejak negeri itu menjajah Tanah Papua pada 1828, hingga Sukarno dan Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
"Selama 117 tahun itu, kami (rakyat Papua) praktis hidup di zaman batu," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap
-
Atasi Kemacetan Ragunan, Pramono Anung Bangun Parkir Bertingkat dan Hadirkan Wisata Malam
-
Dasco Minta Kader Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik: Tiga Tahun Lagi 2029
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya